Napi Buta Warna Pamerkan Lukisan Kulit Warna-Warni di Apaksi Otonomi Expo
Ada satu lapak yang menarik dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang menampilkan karya-karya buatan para narapidana.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, PAGEDANGAN - Puluhan lapak kabupaten memadati hall tiga di ICE BSD, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, pada acara Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia Otonomi Expo 2018, Jumat (6/7/2018).
Lapak-lapak tersebut memperlihatkan produk unggulan dari daerah masing-masing.
Ada satu lapak yang menarik dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang menampilkan karya-karya buatan para narapidana.
Direktur Pembinaan Narapidana Latihan Kerja dan Produksi, Harun Sulianto, menjelaskan sejumlah produk buatan tangan para narapidana.
Ia menunjuk ke arah lukisan warna-warni yang terbuat dari limbah kulit sisa pembuatan yang disusun menjadi gambar wajah Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laoly.
Lukisan tersebut buatan Erik (26), narapidana kasus narkoba yang buta warna.
"Walau tidak bisa membedakan warna tapi dengan bantuan sesama napi justru Erik dapat membedakan warna dari potongan limbah kulit warna-warni yang diberi angka," ujar dia.
Meski ada yang memberikan harga melebihi Rp 5.000.000, Harun mengatakan lukisan itu akan diberikan kepada Yasona.
Yasona pun mengapresiasi si pembuat melalui Harun.
"Keren katanya, lanjut katanya. Kita apresiasi," ujar Harun.
Ada juga bola hasil karya narapidana Lembaga Pemasyarakatan Cirebon yang pernah diekspor ke negeri sepak bola Brazil.
"Pernah diekspor ke Brazil ini," terang dia.
Selain dua di atas, masih ada produk karya narapidana yang turut dipamerkan di acara yang akan berlangsung sampai 8 Juli 2018 itu.