Fakta Terduga Teroris di Mapolres Indramayu: Diduga dari Kelompok JAD dan Sempat ke Rumah Sakit
Kanit Reskrim Polsek Arjawinangun Iptu Affendi mengutarakan, saat itu G bermaksud hendak merawat luka tembaknya.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Dua orang terduga teroris melakukan serangan ke Mapolres Indramayu, Jawa Barat, pada Minggu (15/7/2018).
Belakangan diketahui, pelaku tersebut merupakan sepasang suami istri.
Keduanya berhasil diamankan Densus 88 beberapa jam usai peristiwa yang terjadi.
Berikut sederet fakta serangan terduga teroris di Mapolres Indramayu yang dirangkum TribunJakarta.com.
1. Kronologi
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal menuturkan, kedua terduga pelaku sempat menerobos pintu penjagaan Polres Indramayu dengan mengemudikan sepeda motor.
"Kedua orang tidak kenal tersebut melaju cepat menerobos masuk sambil mengejar anggota yang berseragam. Namun, dengan sigap orang tak dikenal tersebut dapat dihindari," imbuh Iqbal dikutip dari Kompas.com pada Minggu (15/7/2018).
Lebih lanjut, Iqbal mengatakan, polisi yang berjaga langsung menembak ke arah keduanya.
Hal itu menyebabkan, pelaku berbalik arah menuju gerbang keluar Mapolres Indramayu dan melemparkan satu panci ke arah penjagaan Polres seraya melarikan diri.
Panci yang dilempar itu diduga berisi bahan peledak.
Meski demikian, Jibom Gegana Polda Jabar mengecek panci yang diduga bom tersebut.
Saat kejadian, tidak terjadi adanya ledakan.
2. Diduga dari kelompok JAD
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengungkapkan, sepasang suami istri yang merupakan pelaku terduga penyerangan di Mapolres Indramayu merupakan anggota dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Para terduga teroris yang melakukan aksi penyerangan dan aksi bom bunuh diri di Mako Polres Indramayu adalah kelompok JAD Haurgeulis Kabupaten Indramayu, Jawa Barat," beber Agung di Indramayu.
Dikatakan, keduanya berasal dari kelompok yang sama dengan lima terduga teroris berinisial AS, M, AR, IM dan MKD yang telah ditangkap polisi pada Sabtu (14/7/2018) dan Minggu.
• Akan Sumbang Rp 100 Juta untuk Zohri Juara Lari Dunia U-20, Hotman Paris Beri Pesan Penting Ini
Tujuh pelaku tersebut ditangkap dengan lokasi yang berbeda-beda.
Agung menceritakan, pada Sabtu lalu, terdapat tiga terduga pelaku teroris yang ditangkap sementara hari Minggu terdapat empat pelaku terduga pelaku teror.
Penangkapan itu termasuk didalamnya sepasang suami istri yang melakukan aksi serangan di Mapolres Indramayu.
3. Barang bukti
Tidak hanya menangkap para terduga pelaku teroris, ternyata polisi juga mengamankan barang bukti yang ada.
Tonton Juga:
Diantara barang bukti tersebut yakni dua buah panci, bahan peledak, celurit, belati dan ponsel.
4. Terduga pelaku sempat buang bahan peledak
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan, terduga pelaku berinisial GL sempat membuang bahan peledak siap pakai ke sungai dan area persawahan.
Lebih lanjut, Agung menyatakan, hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan jejak dari kejaran petugas.
• Ditanya Raditya Dika Jika Kencan Bareng Lucinta Luna, Boy William Sempat Mikir dan Beri Jawaban Ini
Meski demikian, Agung menegaskan seluruh barang bukti yang sempat dibuang telah diamankan.
"Semuanya sudah dibawa petugas Jihandak Satbrimob Polda Jabar," imbuh Agung Budi Maryoto.
5. Pelaku Sempat ke RSUD Arjawinangun
Terduga pelaku berinisial G sempat melarikan diri ke RSUD Arjawinangun Cirebon dalam kondisi tertembak usai melemparkan bom panci di pos penjagaan Mapolres Indramayu.
Kanit Reskrim Polsek Arjawinangun Iptu Affendi mengutarakan, saat itu G bermaksud hendak merawat luka tembaknya.
"Belum sempat dioperasi, ia tiba-tiba kembali meninggalkan rumah sakit," papar Affendi.
Affendi juga mengutarakan, soosk G datang ke rumah sakit bersama sejumlah orang yang mengaku sebagai aparat pemerintah Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu.
Meski demikian, G dikatakan dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu.