Kaget Inneke Koesherawati Diperiksa KPK, Marini Zumarnis: Dia Orang yang Kuat

Marini Zumarnis kaget saat mengetahui Inneke Koesherawati diperiksa KPK. Namun, ia yakin sahabatnya itu sosok yang kuat.

Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Instagram/@innekemariniscarf
Marini Zumarnis (kiri) Inneke Koesherawati (kanan) 

Lebih lanjut, ia juga sedang membangun bisnis bersama Inneke Koesherawati.

marinizumarnisreal
instagram.com/marinizumarnisreal

Ia berharap dengan mengurus bisnis tersebut Inneke Koesherawati jadi lebih semangat.

"Kan aku juga ada bisnis bareng sama dia. Terus juga senang bisnis biar Innekenya lebih semangat, lebih tabah. Jadi nggak pernah cerita yang macam-macam, bicaranya tuh bicara yang positif," papar perempuan berhijab ini.

Ia menjelaskan bahwa Inneke Koesherawati merupakan sosok yang kuat.

"Ya kan namanya dalam kehidupan pasti ada masalah atau apa. Aku yakin banget Inneke orangnya Insya Allah kuat," tutur Marini Zumarnis.

Evaluasi Perluasan Ganjil Genap, Anies Baswedan Klaim Polusi Udara Menurun

Diketahui, Inneke Koesherawati terlihat menangis usai diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Inneke yang keluar dari Gedung KPK sekitar pukul 21.00WIB, Sabtu (21/7/2018), tidak menjawab satu pertanyaanpun dari wartawan.

Mengenakan kerudung berwarna hijau dan baju panjang berwarna cokelat hanya menangis menuju mobilnya.

Mata dan hidungnya begitu merah.

Air mata terus mengalir di pipinya. Beberapa kali, artis dan model ini terlihat menyeka ketika menuju ke mobil yang sudah berada di depan lobi gedung.

"Sudah ya," ucapnya terisak.

Duet Bersama Chris Brown, Agnez Monica Rilis Cuplikan Lagu Baru di Tiktok

KPK masih mendalami peran Inneke yang dijemput penyidik di rumahnya.

Saat ini, status Inneke masih menjadi saksi kasus bisnis kamar di lapas Sukamiskin.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan empat tersangka, yakni Kalapas Sukamiskin, Wahid Husen; narapidana kasus korupsi proyek Bakamla yang juga suami Inneke Koesherawati, Fahmi Darmawansyah; PNS Lapas Sukamiskin, Hendri Saputra; serta narapidana tahanan kasus pidana umum yang juga orang kepercayaan Fahmi, Andri Rahmat.

Wahid diduga menerima suap berupa uang dan dua mobil dalam jabatannya sebagai Kalapas Sukamiskin sejak Maret 2018.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved