'Adu Mulut' dengan Politisi PDIP hingga Disebut Sok Tahu dan Lebay, Ini Jawaban Rocky Gerung
Terlibat adu mulut dengan politisi PDIP hingga disebutu sok tahu dan lebay, Rocky Gerung berikan penjelasannya.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM - Akademisi Rocky Gerung dianggap sok tahu dan lebay oleh Politisi PDI Perjuangan Dwi Ria Latifa di acara Indonesia Lawyers Club tvOne dengan tema Pilpres 2019: Mega Versus SBY, pada Selasa (31/7/2018).
Sebelum menyebut Rocky Gerung sok tahu dan lebay, politikus PDI Perjuangan itu mengatakan kagum kepada Rocky Gerung.
Meski kagum, Dwi Ria memaparkan kini Rocky Gerung dianggapnya sok tahu dan terlalu lebay dalam menilai sesuatu yang sebenarnya enggak diketahui sosok tersebut.
• Kisah Yuliana, Pelajar SMA yang Juara Dunia Pencak Silat, Hanya Dapat Piala, Piagam dan Medali
"Tapi hari ini abang saya anggap sok tahu juga dan terlalu lebay dalam menilai sesuatu yang sebenarnya abang tidak tahu," ungkap Dwi Ria.
Mendengar dirinya dianggap sok tahu dan lebay, Rocky Gerung memandang politisi perempuan itu dan mengangguk ataupun menggelengkan kepala.
"Saya lebih menganggap abang hadir saat ini sebagai politisi Demokrat, bukan sebagai pengamat. Karena apa yang disampaikan abang itu sudah berbau politik," tutur Dwi Ria.
Rocky Gerung tampak memotong pernyataan Dwi Ria bermaksud untuk membantah pernyatan tersebut.
"Saya terangkan tadi dengan membaca bahasa tubuh dua orang itu," beber Rocky Gerung.
• Disemprot Sule Karena Singgung Soal Pernikahan, Shandy Aulia Akui Kesalahannya: Jangan Hakimi Dia
"Tunggu dulu bang," imbuh Dwi Ria yang tampaknya tak mau penjelasannya dipotong.
Rocky Gerung pun tampak meletakkan kembali microfonnya dan Ria melanjutkan penjelasannya.
"Baca bahasa tubuh itu beda dengan berinteraksi selama sejak tahun 96 saya bersama Bu Mega. Mendampingi beliau dalam kasus 27 juli ketika beliau dianiaya masa orde baru. Saya pikir abang mengenal Bu Mega hanya dari tv, koran yang membully beliau terus menerus," sambung Dwi Ria.
"Mungkin abang mengenal SBY lebih dekat karena saya tau abang sangat dekat dan baik dengan Rachland Nahshidik, sahabat dan adik kelas saya di Pancasila. Abang juga sangat dekat dari beliau Partai Demokrat," beber Dwi Ria.
Ria meminta Rocky Gerung untuk buka-bukaan saja sehingga tidak ada yang disembunyikan.
"Abang tadi bilang jangan main manipulasi, kita terbuka juga, enggak usah manipulasi-manipulasi karena kita sama-sama satu ilmu dan satu guru," tutur Dwi Ria.
• Ujicoba Penutupan Pintu Tol Podomor Berimbas Penumpukan Kendaraan, Pengendara Mengeluh
Rocky Gerung terlihat kembali memotong penjelasan Dwi Ria dan Politisi PDIP tersebut tidak terima.
"Saya boleh nangkep nanti ya setelah selesai," beber Rocky Gerung.
"Tunggu dulu, saya sebelum selesai bang. Izinkan saya dulu bang biar abang saya tambah lagi negarawan, selain senior," papar Dwi Ria.
Keduanya terlibat adu mulut soal Megawati yang dituduh arogan dan terkait konsep feodalisme.
"Politik yang dianut oleh Pak Jokowi - Bu Mega dalam konsep feodalisme dan ditujukan itu seolah hanya untuk Bu Mega. Apa abang enggak pernah berkaca juga, berfikir juga? Apakah politik di Indonesia ini tidak digunakan oleh pemimpin lain dengan teori-teori abang yang sebutkan?" terang Dwi Ria.
Dwi Ria juga menyatakan, Rocky Gerung sempat mengatakan apabila Jokowi tidak bisa bergerak apa-apa dari Megawati.
Dwi Ria yang meyebut Rocky Gerung sok tahu dan lebay memberikan contoh guna membantah pernyataan Rocky Gerung.
Dwi Ria menyebut, Budi Gunawan yang kala itu akan menjadi calon Kapolri.
Sebagian kalangan menganggap hal tersebut merupakan permintaan Megawati.
Meski demikian, Jokowi tetap memiliki pilihan sendiri dan tetap melantik bukan sosok Budi Gunawan.
Walaupun saat itu DPR RI telah memberikan persetujuan sosok Budi Gunawan diangkat menjadi Kapolri.
Ria menegaskan, pemerintahan telah diserahkan sepenuhnya kepada Jokowi.
Meski nantinya Jokowi meminta saran kepada anak Soekarno itu merupakan hal wajar sebagai kader kepada ketua partainya.
"Coba tanyakan kepada para menteri kepada kabinet," ungkap Dwi Ria.
"Jadi abang jangan kemudian menyimpulkan dengan bahasa abang yang saya bilang saat ini abang sok tau. Mengatakan bahwa seolah-seolah Pak Jokowi diatur, diintervensi, semua keputusan Jokowi itu dalam memerintah karena perintah Bu Mega. Saya minta abang ralat itu dan saya heran kok abang-abang yang atur Pak Jokowi yang mau cari cawapresnya dan mengumumkan kapan. Suka-suka beliau," sambungnya.
"Saya jadi tanya apa salahnya Bu Mega dengan Bang Rocky Gerung?" tanya Dwi Ria.
"Enggak ada, ini soal politik bukan personal," beber Rocky Gerung.
"Ini personal, ini mem-bully. Saya katakan dari tadi Bu Mega enggak pernah menjawab bahkan ikut mem-bully siapapun," tutur Dwi Ria.
• Adu Mulut dengan Rocky Gerung Soal Ambang Batas Capres, Adian Napitupulu: Perbanyak Piknik Dulu
"Saya hormat sama senior. Ini politik, atur startegi. Tapi jangan saling mem-bully, main playing victim dan politik sara," lanjutnya.
Rocky Gerung yang disebut sok tahu dan agak lebay kemudian menanggapi Dwi Ria.
"Kita membaca politik itu seperti memandang chinese box. Didalam kotak terdapat kotak lagi. Kita bisa membacanya setelah kekuasaan berhenti karena itu selalu ada memoar, ditulis setelah kekuasaan berakhir," beber Rocky Gerung.
"Saya hanya membuat analisis. Kedekatan psikologi tak menggangu realitas politik karena Ria seolah-olah menggambarkan persahabatan Bu Mega menentukan warna politik nasional, kalau saya bukan itu," sambungnya.
Rocky Gerung yang disebut sok tahu dan agak lebay menegaskan apabila Megawati tidak pernah meralat pemikiran politiknya terkait Presiden Jokowi merupakan petugas partai.
"Itu dalilnya," kata Rocky Gerung.
• Najwa Shihab Beberkan Fakta Baru Sel Palsu Sukamiskin, Setya Novanto Punya 2 Kamar Dijebol Jadi Satu
Dwi Ria Latifa yang menyebut Rocky Gerung sok tahu memaparkan, dirinya merupakan petugas partai yang menjalankan amanat partai, ideologi partai guna kepentingan bangsa dan negara, bukan kepentingan pribadi Megawati dan kepentingan golongan apapun.
Rocky Gerung yang disebut sok tahu dan agak lebay itu menegaskan, dirinya tidak sok tahu.
"Ibu Mega benar dan kalau dia tidak dicabut pernyataan itu, artinya kecemasan Pak Jokowi pararel dengan penugasan yang diberikan ibu Mega," beber Rocky Gerung.
"Makin lama melihat abang kok makin aneh," tutur Dwi Ria.
Rocky Gerung tampak tertawa mendengar pernyataan Dwi Ria.