Ojek Online Dipukul Oknum Pegawai Geprek Bensu, Awalnya Salah Paham dan Dugaan Masalah Asmara

Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Murbani Budi Pitono membenarkan laporan korban maupun terduga pelaku sudah dicabut.

Tribunlampung/Sulis
gerai geprek bensu 

TRIBUNJAKARTA.COM, BANDAR LAMPUNG - Kasus penganiayaan terhadap pengendara ojek online oleh oknum pegawai di Rumah Makan Geprek Bensu Koga berakhir damai.

Kesepakatan damai tertuang dalam surat pernyataan yang ditandatangani terduga pelaku dan korban.

"Mediasi dilakukan antara korban (Lutfi, 19), (terduga) pelaku (Alvin Huda, 20), dan manajemen Geprek Bensu Koga. Surat damai ditandatangani sekitar pukul 18.30 WIB, Sabtu (11/8/2018)," kata Ketua Gabungan Admin Shelter Pengemudi Ojek Online Lampung Miftahul Huda, Minggu (12/8/2018).

Perdamaian tersebut disaksikan orangtua korban, Adriansyah; istri terduga pelaku, Alpianah; salah satu pemilik Geprek Bensu pusat, Novia Ramalina; dan Manajer Geprek Bensu Koga, Rusman.

Seiring perdamaian tersebut, laporan di Polresta Bandar Lampung pun dicabut. Baik laporan dari korban maupun laporan dari terduga pelaku penganiayaan.

"Keduanya ternyata sudah lapor (ke polresta). Lalu, saya damaikan. Saya enggak dengar sisi kanan dan kiri. Saya lihat CCTV saja," ujar Novia Ramalina, salah satu pemilik Geprek Bensu pusat, Minggu (12/8/2018). Novia datang dari Jakarta untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Novia menjelaskan, korban dan terduga pelaku penganiayaan berdamai pada Sabtu malam.

"Laporan keduanya dicabut," katanya.

Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Murbani Budi Pitono membenarkan laporan korban maupun terduga pelaku sudah dicabut.

"Di antara mereka sudah damai. Itu di luar kepolisian. Dan, kepolisan sangat menghargai karena tujuannya untuk kebaikan agar suasana di masyarakat tenang. Laporannya juga sudah dicabut," ujar Murbani, Minggu.

Salah Paham

driver ojol dan mantan karyawan geprek bensu berdamai
driver ojol dan mantan karyawan geprek bensu berdamai (TribunLampung/Istimewa)

Berdasarkan informasi saksi, termasuk orangtua korban, penganiayaan bermula saat Lutfi memesan makanan di Geprek Bensu Koga dari order pelanggannya.

Diduga terjadi salah paham antara Lutfi dan Alvin, pegawai Geprek Bensu Koga, Lutfi bersama orangtuanya datang lagi ke lokasi untuk meminta penjelasan.

Namun, Lutfi dan orangtuanya mengalami penganiayaan.

Usai kejadian, rekan-rekan Lutfi sesama pengojek online mendatangi Rumah Makan Geprek Bensu Koga untuk menuntut pertanggungjawaban.

Polisi yang datang ke lokasi kemudian memasang garis polisi. Gerai makanan ayam geprek itu pun ditutup.

Diduga Masalah Asmara

Kesalahpahaman yang terjadi antara Lutfi dan Alvin diduga terjadi karena masalah asmara.

Novia Ramalina, salah satu pemilik Geprek Bensu pusat, mengungkapkan, Lutfi mengenal salah satu perempuan karyawan Geprek Bensu Cabang Koga, bagian dapur.

"Ternyata, dia kenal Kharisma (perempuan, karyawan bagian dapur). Saya konfirmasi, apakah Kharisma ada hubungan dengan yang bersangkutan (Lutfi), dia (Kharisma) cuma senyum. Saya tanya ke Lutfi, katanya memang ada hubungan," beber Novia yang turut menjenguk Lutfi di rumah sakit.

Novita menegaskan pertikaian tersebut tidak ada kaitan dengan pelayanan di Geprek Bensu Cabang Koga.

"Itu karena masalah pribadi. Tidak ada kaitannya dengan pelayanan," katanya.

Kharisma sendiri saat dikonfirmasi menyatakan tidak ada hubungan spesial dengan Lutfi ataupun Alvian.

"Mereka itu teman. Masalah suka, masalah cemburu, saya enggak tahu. Mereka (Lutfi dan Alvian) juga enggak ngaku kalau memang cemburu," tutur Kharisma tersipu.

Sementara Alvian yang hendak dikonfirmasi, menghindar dari Tribun.

"Sudah enggak usah dikejar. Kasihan, dia itu malu. Kasihan," kata salah satu pegawai.

Ruben Onsu Minta Maaf

Melalui akun Instagram, artis Ruben Onsu telah meminta maaf atas terjadinya penganiayaan terhadap pengojek online di Geprek Bensu Koga. Ruben Onsu pun memastikan akan memecat pegawainya yang diduga terlibat aksi pemukulan tersebut.

"Kami dengan segala rendah hati memohon maaf kepada korban pemukulan dan keluarganya, juga memohon maaf kepada Go-Jek Indonesia atas perbuatan tidak terpuji yang dilakukan 'oknum' karyawan Geprek Bensu Lampung," tulis Ruben Onsu melalui akun IG, seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu.

Kasus Ojek Online Dipukul Pegawai Geprek Bensu Berakhir Damai, Ini Respon Polisi

Reaksi Ruben Onsu Soal Dugaan Driver Gojek Dipukul Oknum Pegawai Geprek Bensu Lampung

Ingin Coba Ayam Geprek yang Khas Bumbu Rempah? Yuk Nikmati Sajiannya di Plaza Indonesia

"Kami akan mempelajari masalah yang melibatkan 'oknum' tersebut dan akan segera mengambil tindakan tegas, di antaranya melakukan pemecatan," sambungnya.

Ruben Onsu juga berjanji menanggung biaya pengobatan korban.

"Saya selaku owner (pemilik) Geprek Bensu pusat akan bertanggung jawab (atas) semua pembiayaan rumah sakit sampai selesai," tulisnya. (HANIF RISA MUSTAFA)

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Kasus Penganiayaan Pengojek Online Berakhir, Korban dan Terduga Pelaku Teken Surat Damai,

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved