Susno Duadji Unggah Video LRT Palembang Mogok, Sindiran Fahri Hamzah, Evakuasi yang Ngeri
Sebab, sepanjang rel LRT dialirkan listrik dalam tegangan tinggi hingga dapat membahayakan ketika dilewati manusia.
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Muhammad Zulfikar
Namun, sejak dioperasikan untuk umum dalam masa proses uji coba operasi pada (1/8/2018) lalu, “ular besi” ini terus terganjal masalah. LRT diketahui telah tiga kali mendadak mogok di tengah jalan.
Kejadian kereta layang karya anak bangsa yang diproduksi oleh PT INKA di Madiun ini pun menjadi cibiran warga Palembang akibat sering mogok.

Sebetulnya, hampir rata-rata para penumpang LRT di Palembang, hanya ingin merasakan suasana di dalam kereta layang tersebut sebagai salah satu “wisata baru akhir pekan”. Sebab, jika pada hari biasa, para penumpang LRT tidak membludak.
Pada hari libur, masyarakat Palembang juga sering memanfaatkan LRT untuk “berwisata” bersama keluarga sekaligus menjajal ular besi dan melihat pemandangan kota dari ketinggian.
Kali ketiganya LRT Palembang kembali mogok, menjadi pertanyaan, apa yang sebetulnya yang dialami kereta layang di Bumi Sriwijaya itu. Apa penyebab LRT Palembang mogok?
1. Hujan deras dan sensor "door open"
Dari catatan Kompas.com, kejadian LRT Palembang mogok untuk pertama kalinya pada Rabu (1/8/2018). Hujan deras, membuat LRT mendadak terhenti sekitar 4 kilometer ketika menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.
PT INKA selaku pembuat kereta telah angkat bicara terkait kejadian tersebut.
• Pemeriksaan Kesehatan Prabowo-Sandi: Takut Suntik, Tidak Didampingi Keluarga, Prabowo yang Kelaparan
Menurut mereka, terhentinya laju kereta karena posisi pintu rangkaian kereta dalam posisi “Open". Hingga menyebabkan sensor kereta menjadi mode “Standby".
“Kendala teknis yang terjadi di LRT Palembang lantaran sensor pintu di kereta terbaca dalam posisi "open". Akibatnya, sistem keamanan (failure safe) kereta menjadi bekerja. Sistem keamanan LRT dirancang sebagai pengamanan operasional. Karenanya ketika itu, kereta dalam keadaan mode “standby”. Karena itu, kereta tidak bisa dijalankan selama masih ada indikator dari salah satu sensor keamanan menyala,” kata Manager Humas PT INKA Exiandri BP pada Kamis (2/8/2018) lalu.

2. Sinyal bermasalah
Hanya berselang dua hari, lagi-lagi “si ular besi” kembali mogok pada Jumat (10/8/2018). Para penumpang yang berada di stasiun Bumi Sriwijaya pun akhirnya terlantar selama 2 jam lantaran kereta tak bisa dioperasikan hingga perbaikan selesai dilakukan oleh PT LEN selaku penanggung jawab sinyal kereta.
3. Mendadak berhenti, proses evakuasi membahayakan
Sinyal hingga permasalahan pintu kereta yang disebut dalam posisi “Open” pun telah terjawab. Namun, dua hari kemudian pada Minggu (12/8/2018) PT KAI selaku penanggung jawab LRT Palembang kembali dibuat repot.
Pasalnya, kereta LRT mendadak terhenti ketika dioperasikan dari stasiun Jakabaring menuju Bandara.