Sikapi Rezim Jokowi Disebut Kerap Penjarakan Ulama, Ma'ruf Amin: Proses Hukum Biasa

"Nggak. Dengan saya, dengan ulama yang lain, biasa kita. Bertukar pikiran dan saling mengisi," jelas ma'ruf Amin.

Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Kurniawati Hasjanah
TribunJakarta.com/Suci Febriastuti
Bakal calon presiden Joko Widodo (Jokowi) dan wakil calon presiden KH Ma'ruf Amindi RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Minggu (12/8/2018), akan melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai persyaratan Pemilihan Presiden 2019. 

"Sekalipun itu ulama, kalau memang dianggap melakukan pelanggaran hukum, ya diproses. Kan tidak semua ulama melakukan itu," tegas Ma'ruf Amin.

Terkait isu Jokowi yang kerap bersebrangan dengan ulama, Ma'ruf Amin pun merasa tak bermasalah dengan Jokowi selama ini.

"Pak Jokowi juga dianggap berseberangan dengan ulama, pak kiai tidak melihat itu?" tanya Aiman.

"Nggak. Dengan saya, dengan ulama yang lain, biasa kita. Bertukar pikiran dan saling mengisi," jelas ma'ruf Amin.

Lebih lanjut, Aiman menanyakan bahwa selama ini Ma'ruf Amin dianggap sebagai tokoh bangsa yang bisa mengisi kekosongan politik Jokowi dari sisi agama.

Menanggapi hal tersebut, Ma'ruf Amin tak bisa bilang dirinya adalah orang yang benar diisi untuk posisi tersebut.

"Ya, saya tidak bisa bilang (itu) saya. Tetapi, saya akan selalu berusaha akan seperti itu. Saya sebagai tokoh agama, tentu saya akan memberikan nilai-nilai agama di dalam tatanan kehidupan bangsa ini," papar Ma'ruf Amin.

"Supaya bangsa ini tidak terpecah. Misalnya saya membuat konsep bahwa negara ini negara kesepakatan. Bukan negara agama," tambah Ma'ruf Amin.

Tak bercita-cita jadi cawapres

Ma'ruf Amin membagikan kisahnya jelang ditunjuk sebagai calon wakil presiden oleh Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir dari Tribunnews.com, Ma'ruf mengungkapkan, jelang pengumuman cawapres oleh Jokowi, Kamis (9/8/2018) lalu, ia dihubungi langsung oleh Ketua Umum PPP M Romahurmuziy dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri pada sore hari.

Hal itu diungkapkannya saat berkunjung ke kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/8/2018).

"Jadi memang bahkan ketika kemarin sore, saya biasa saja di MUI, ngurusin dana-dana untuk (bencana gempa bumi) Lombok. Pak Rommy telepon saya, mulai ada berita saya disuruh ke satu tempat," cerita Ma'ruf Amin.

Lantaran telepon itu, ia mengaku heran.

Pasalnya, santer terdengar kabar partai koalisi Jokowi sudah mengarah pada nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved