Sikapi Rezim Jokowi Disebut Kerap Penjarakan Ulama, Ma'ruf Amin: Proses Hukum Biasa

"Nggak. Dengan saya, dengan ulama yang lain, biasa kita. Bertukar pikiran dan saling mengisi," jelas ma'ruf Amin.

Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Kurniawati Hasjanah
TribunJakarta.com/Suci Febriastuti
Bakal calon presiden Joko Widodo (Jokowi) dan wakil calon presiden KH Ma'ruf Amindi RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Minggu (12/8/2018), akan melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai persyaratan Pemilihan Presiden 2019. 

"Katanya sudah mengarah ke Pak Mahfud? 'Enggak, ini ada arah baru' katanya (Rommy), 'muter'. Setengah 5 (16.30 WIB) Pak Rommy kasih tahu saya. Jam 5 (sore), Bu Mega juga telepon saya," ungkap Ma'ruf.

Seketika, Ma'ruf mengaku tak pernah punya bercita-cita atau berharap menjadi calon wakil presiden.

Bahkan, saat penujukkan dirinya oleh Presiden Jokowi sebagai cawapres.

Ma'ruf bahkan sempat kaget namanya sering disebut oleh Romahurmuziy dibeberapa kesempatan wawancara oleh wartawan.

Bahkan, kata Ma'ruf dalam pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Istana Negara pada Rabu (8/8/2018) tepat 1 hari jelang pengumuman cawapres, Jokowi tidak sedikitpun menyinggung soal nama cawapres yang akan dipilih adalah dirinya.

Meski saat ini Ma'ruf mengaku nyaman menjalankan tugasnya sebagai ulama.

Namun, dia mengaku siap jika negara membutuhkan dirinya sebagai cawapres.

"Ulama itu kan begitu. Kalau dibutuhkan manfaatnya, saya harus siap. Walaupun ada juga yang bilang jangan jadi pejabat lah. Saya bilang, memang yang jadi capres, wapres, politisi, harus tentara dan pengusaha saja? Kiai kan juga boleh," ungkap Ma'ruf.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved