Kisah si Kembar Bagas-Bagus: Dibawa ke Dukun Pijat, Kejar Paket C, hingga Juara Piala AFF U-16
Berkat perjuangan mereka dan tim nasional U-16, Indonesia mampu meraih juara AFF U-16 dan menjadi jawara sepakbola se-Asia Tenggara.
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJAKARTA.COM, MAGELANG - Jangan mengharapkan hak kepada negara apa yang diberikan kepadamu, tapi berikan apa yang dapat kau sumbangkan untuk negaramu.
Sepenggal kalimat dari ayahnya itu rupanya menjadi pembakar semangat untuk Amiruddin Bagus Kaffi Alfikir dan Amiruddin Bagas Kaffa Arrizqi.
Keduanya adalah duo pesepakbola kembar tim nasional U-16 asal Sindas Pancuranmas Secang Kabupaten Magelang yang mampu mengharumkan nama bangsa di kancah persepakbolaan internasional.
Berkat perjuangan mereka dan tim nasional U-16, Indonesia mampu meraih juara AFF U-16 dan menjadi jawara sepakbola se-Asia Tenggara.
Prestasi ini menjadi kado terindah bagi Ulang Tahun kemerdekaan ke-73, untuk seluruh rakyat Indonesia.
Namun di balik keberhasilan itu, entah seberapa besar curah keringat, peluh, letih dan luka yang dikorbankan.
Mungkin teramat banyak.
Tidak ada kesuksesan yang instan, dan Bagus-Bagas membuktikan itu.
Ini rangkuman, cerita perjuangan mereka hingga sukses seperti saat ini.
Bagas-Bagus, anak dari pasangan Yuni Puji Istiono dan Dewi Kartikasari lahir pada 16 Januari 2002 di RSI Kota Magelang melalui persalinan normal.
Dokternya saat itu bernama Sunarko.
• Bagas dan Bagus Bangga Mampu Persembahkan Gelar Juara Bagi Indonesia
• 6 Fakta Bagus Kahfi: Top Skor Sementara Piala AFF, Julukan Kolang Kaling dan Bedanya dengan Bagas
• Kebahagiaan Orang Tua si Kembar Bagas dan Bagus Main di Timnas U-16: ke Sidoarjo Bersama Tetangga
Mereka lahir dengan persalinan normal. dengan berat 2,6 kg dengan selisih waktu 5 menit.
Tetapi sempat ada kekhawatiran yang dirasakan oleh ayahanda keduanya.
Bagas, dilahirkan dengan posisi kaki yang kurang normal.