Pengedar Narkoba di Cikarang Simpan Sabu di Uang Rp 2 Ribu
Kapolsek Cikarang Selatan Kompol Alin Kuncoro mengatakan, penyidik menemukan dua paket sabu dengan total 2 gram saat digeledah.
TRIBUNJAKARTA.COM, CIKARANG - Polisi menangkap pengedar sabu di rumah toko Mutiara Ciantra Residence, Kampung Simpur RT 02/04, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa (14/8/2018) malam.
Tersangka Fernando Panggabean (36) kemudian dibawa ke Mapolsek Cikarang Selatan untuk diinterogasi.
Kapolsek Cikarang Selatan Kompol Alin Kuncoro mengatakan, penyidik menemukan dua paket sabu dengan total 2 gram saat digeledah.
Bila dirinci, satu paketnya memiliki berat 1,7 gram dan sisanya 0,3 gram.
“Paket sabu seberat 0,3 gram disembunyikan di dalam uang kertas pecahan Rp 2.000 yang digenggam di tangan kiri tersangka saat digeledah penyidik,” kata Alin, Rabu (15/8/2018).
Kepada penyidik, tersangka mengaku masih menyimpan satu paket sabu lagi seberat 1,7 gram di rumahnya di Desa Sukasejati, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
Petugas lalu bergegas menuju rumahnya, dan menemukan sabu 1,7 gram di lemari pakaiannya berikut alat timbang digital.
Menurut Alin, tersangka ditangkap berdasarkan informasi masyarakat setempat. Warga resah dengan maraknya transaksi narkotika di sekitar lokasi.
Petugas kemudian menindaklanjuti laporan tersebut dengan mengintai lokasi kejadian.
Saat itu, penyidik mencurigai gelagat tersangka yang tengah duduk di sekitar rumah toko.
Bahkan, sosok tersangka mirip dengan ciri-ciri yang disampaikan masyarakat tentang pengedar sabu di lokasi.
“Tanpa pikir panjang, petugas langsung menggeledah. Awalnya dia mengelak, namun saat diinterogasi penyidik menemukan dua paket sabu di tangan kirinya,” jelasnya.
• Pertama di Indonesia, Pabrik Sabu di Cipondoh Mampu Produksi Sabu Kualitas Impor
• Cari Tambahan, Pedagang di Tangerang Ditangkap Polisi Karena Nyambi Jualan Sabu
• Edarkan Sabu di Apartemen, Pria Pengangguran Ditangkap Polisi
Kepala Unit Reskrim Polsek Cikarang Selatan Iptu Jefri menambahkan, saat ditangkap, tersangka tengah menunggu calon pembeli bernama Purba.
Namun, saat ditunggu beberapa jam, sosok Purba tidak kunjung datang, sehingga dia berencana pergi.
Saat beranjak ke sepeda motornya, Fernando keburu diamankan penyidik.