Warga Tolak Eksekusi Lahan Milik UIN Jakarta karena Pegang Dokumen Hibah dari Yayasan

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Ratusan warga RT 04 RW 02 Jalan Juanda, Cempaka Putih, Ciputat, Tangerang Selatan, menolak pengosongan lahan oleh pihak UIN Jakarta.

Pengosongan lahan seluas 1,1 hektare itu terkait putusan pengadilan tindak pidana korupsi yang melibatkan tanah itu sebagai bukti.

Kapolres Tangsel, AKBP Ferdy Irawan, menjelaskan putusan pengadilan sudah inkracht di tingkat Mahkamah Agung sejak 1994 dan menghasilkan amar putusan untuk mengembalikan lahan ke Kementerian Agama, dalam hal ini pihak UIN Jakarta.

Namun, eksekusi baru dilakukan 24 tahun berselang.

Kuasa hukum warga, Mahyuni Harahap, mengatakan mereka memiliki dokumen lengkap atas kepemilikan lahan itu yang didapatkan dari proses hibah.

"Kami akan mempertahankan hak warga yang sudah menempati lahan ini sejak tahun 1970-an. Mereka mendapatkan hibah dari yayasan atas lahan ini, semua dokumen kita lengkap," ujar Mahyuni saat unjuk rasa berlangsung pada Selasa (28/8/2018).

Mahyuni menyebut warga sedang dalam proses menggugat putusan tahun 1994 itu dan masih belum inkracht.

"Jadi kami harap, eksekusi ini dibatalkan hingga gugatan kami bernomor 245/Pdt.G/2018/PN.TGR selesai dan inkracht," lanjut dia.

Ia menyebut mereka akan mempertahankan tanah yang sudah ditinggalinya puluhan tahun itu agar tak dikosongkan.

Namun setelah proses alot diskusi antar dua belah pihak, dan situasi unjuk rasa yang sempat memanas, proses pengosongan tetap berjalan.