7 Fakta Pembunuhan Sadis Guru SD: Dikira Bunuh Diri Ternyata Dihabisi Suami Kedua karena Cemburu
Peristiwa berdarah yang terjadi di rumah kontrakan di Jl Bhakti Belinyu Bangka mengegerkan warga setempat.
Penulis: Erik Sinaga | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM- Peristiwa berdarah yang terjadi di rumah kontrakan di Jl Bhakti Belinyu Bangka mengegerkan warga setempat.
Bagaimana tidak, seorang guru SD berstatus PNS, Sri Devi (34) yang awalnya diperkirakan tewas karena bunuh diri dengan pisau masih dalam genggaman tangannya, ternyata merupakan korban dari pembunuhan suaminya sendiri.
Berikut fakta-fakta yang dihimpun bangkapos.com dalam peristiwa pembunuhan tersebut :
1. Ditemukan Satpam dan Kepala Sekolah
Penemuan jasad korban berawal saat seorang satpam sebuah bank di Belinyu, diduga teman korban datang ke kontrakan tadi.
Satpam yang dimaksud mengatakan ingin mengantarkan sesuatu barang, pesanan korban, sebelum ditemukan tewas. Namun saat satpam memanggil korban, dari luar kontrakan, tak mendapat balasan.
Satpam kemudian melapor ke Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Desa Bintet Belinyu, tempat korban mengajar.
Kepala SDN ini akhirnya datang ke kontrakan, sekaligus untuk mengecek kenapa korban tak bertugas pada hari itu.
Namun ketika tiba di rumah kontrakan, pintu tertutup rapat.
Sedangkan sepeda motor korban, berada di pekarangan rumah.
Penasaran, Kepala Sekolah terpaksa masuk melalui jendela rumah korban yang terbuka. Saat itulah, Kepsek yang juga seorang perempuan, menjerit melihat kondisi korban sudah berdarah.
Plt Camat Belinyu, Restu dikonfirmasi bangkapos.com, Selasa (28/8/2018) malam, mengaku sudah mendapat laporan terkait insiden ini.
Diakui Restu, korban merupakan guru SDN di Desa Bintet Belinyu Bangka.
"Saya sudah dapat laporan juga terkait kejadian tersebut Korban yang bersangkutan status sebagai PNS, guru di SDN Bintet," katanya.
Kasus itu kemudian dilaporkan ke Polsek Belinyu.
2. Ditemukan Pisau di Tangan
Korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat di Belinyu, guna proses visum.
Sedangkan Tim Identifikasi Satreskrim Polres Bangka, langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Polisi menduga dua kemungkinan, korban mati bunuh diri atau mati karena terbunuh oleh orang lain.
Berikut video suasana olah TKP oleh pihak kepolisian di kontrakan korban.
3. Pelakunya Terungkap
Polisi berhasil membuat Fariansyah alias Fari (24) buka mulut.
Suami tersangka pembunuh istri sendiri, almarhumah Sri Devi (34), membeberkan cara dan motif pembunuhan ini.
Kapolres Bangka AKBP M Budi Ariyanto diwakili Kasat Reskrim AKP Rio RP kepada Bangka Pos Groups, Rabu (29/8/2018) menjabarkan kutipan pengakuan tersangka, usai introgasi.
"Saudara Fariansyah alias Fari melakukan pembunuhan terhadap istrinya, Sri Devi dengan cara Saudara Fariansyah alias Fari masuk ke dalam kontrakan korban melalui jendela depan," kata Kasat seraya menyatakan, antara tersangka dan korban sudah 'pisah ranjang' dan dalam proses perceraian.
Ketika itu, Selasa ( 28/8/2018) sekitar Pukul 00.30 WIB, korban tak menyadari tersangka pelaku masuk ke dalam rumah kontrakannya di Jl Bhakti Belinyu Bangka.
"Tersangka Fariansyah kemudian langsung menuju kamar korban.
Setelah masuk ke dalam kamar kemudian pelaku melihat korban sedang dalam keadaan tidur.
Kemudian pelaku langsung membekap wajah korban dengan bantal sehingga korban Sri Devi tidak bergerak lagi," katanya.
Untuk memastikan korban benar-benar tewas, pelaku kemudian mencekik lagi leher korban. Setelah memastikan korban tewas, pelaku langsung mencari akal menghilangkan jejak.
4. Rekayasa Pembunuhan Seolah Bunuh Diri
Tidak mau perbuatannya ketahuan, Fariansyah yang berstatus suami korban mencoba merekayasa pembunuhan tersebut seolah-olah korban tewas bunuh diri.
Kemudian Fariansyah memikirkan untuk membuat cara agar korban Sri Devi seolah tewas akibat bunuh diri sehingga kemudian Saudara Fariansyah mengambil obeng yang ada di dapur kemudian melubangi plafon di dalam kamar dengan tujuan untuk menggantung leher korban agar terlihat gantung diri.
Namun dikarenakan plafon kamar terlalu tinggi, pelaku beralih ke plafon dekat kamar mandi.
Kemudian pelaku melubangi plafon menggunakan pisau, namun dikarenakan susah untuk mengaitkan tali ke leher korban sehingga kemudian pelaku mengubah rencananya menggantung leher korban.
"Tersangka pelaku kemudian membuat alibi bahwa korban tewas bunuh diri dengan cara melukai atau memotong urat nadi tangannya.
Sehingga kemudian pelaku melukai, memotong urat nadi tangan kanan korban dan meletakkan pisau ke tangan kiri korban untuk membuat seolah-olah korban bunuh diri," kata Kasat.
5. Polisi Curiga Korban Dibunuh
Namun sayang skenario yang disusun tersangka, tak semulus yang ia bayangkan.
Polisi menemukan indikasi kuat, korban justru mati dibunuh.
Apalagi sejumlah saksi dan bukti mengarah, Fariansyah lah pelakunya.
Tak lama setelah itu, tersangka pelaku ditangkap, dan ia buka mulut membeberkan motif pembunuhan tersebut.
6. Pelaku Berstatus Suami Kedua
Ternyata Fariansyah (24) adalah suami sah kedua Sri Devi (34), Guru SDN Desa Bintet Belinyu Bangka. Sebelum menikah dengan Fariansyah, Sri Devi sempat punya suami sah pertama dan dikarunia seorang anak. Berikut pengakuan Fariansyah, tersangka pembunuh ibu guru cantik tersebut.
"Pernikahan saya dengan dia (Sri Devi) tidak dikarunia anak," kata Fariansyah memulai kisah di hadapan sejumlah wartawan dan polisi soal hubungannya dengan korban, di agenda konfrensi pers di Mapolres Bangka, Rabu (29/8/2018) petang.
Sri Devi kata Fariansyah, ketika itu berstatus janda beranak satu, lalu ia nikahi. Selama beberapa waktu hidup serumah, Fariansyah dan Sri Devi diterpa badai.
Kabar tentang adanya orang ketiga atau pria idaman lain (PIL) melanda bahtera rumah tangga mereka.
"Saya cemburu. Saya dengar dari tetangga dia (korban) sering sama cowok lain," katanya.
7. Dibunuh Karena Cemburu
Biduk rumah tangga antara pelaku dan korban sudah diujung tanduk dan berujung gugatan cerai yang diajukan Sri Devi terhadap Fariansyah.
Pertengkaran pun sering terjadi terjadi antara mereka.Saat dilanda amarah, Fariansyah memilih pergi alias tak mau lagi hidup serumah dengan korban. Namun ia akui, rasa cinta masih ada padanya.
"Saya sendiri yang pergi dari rumah. Tapi saya sempat mau ajak dia berdamai, tapi dia nggak mau," katanya.
Tekad Sri Devi rupanya sudah bulat untuk berpisah dengan suami keduanya, yang berusia jauh lebih muda berprofesi buruh harian tadi. Sikap korban semakin membuat Fariansyah marah, karena niatnya untuk rujuk dengan Sri Devi tak membuahkan hasil.
Terlebih ketika ia tahu, korban diduga dekat dengan pria lain, sebelum pengadilan agama memutuskan talak cerai mereka.
"Saya cemburu makanya saya lakukan itu (bunuh korban). Saya bekap dia dengan bantal, dia sempat berontak dan berteiak," kata Fariansyah.
Namun apa daya tenaga perempuan ini, tak ada artinya. Sri Devi terkulai, apalagi setelah itu Fariansyah langsung mencekik leher Sri Devi hingga akhirnya korban benar-benar merenggang nyawa. "Sempat berontak dan teriak," kata Fariansyah, mengaku mengiris nadi korban agar terkesan istrinya mati karena bunuh diri.
• Hari Ini, Wali Kota Jakarta Utara Hadiri Penutupan Gebyar Dakwah MUI di Rusunawa Marunda
• Pelaku Tabrak Lari Hantam Separator: Dikepung, Diteriaki Maling, Positif Sabu
• UPDATE Perolehan Medali Asian Games, Indonesia Kokoh di Peringkat Keempat
Di penghujung pengakuannya saat jumpa pers di kantor polisi, Fariansyah membuat pernyataan mengejutkan. "Sebenarnya, saat dia (Sri Devi) masih berstatus suami istri sah dengan suami pertama, dia (korban) sempat selingkuh. Tapi waktu itu bukan selingkuh dengan saya, tapi sama orang lain," kata Fariansyah menutup pengakuan seputar aksi kejinya membunuh sang istri.( Bangkapos,Ferylaskari)
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Deretan Fakta Guru Cantik Dibunuh Suami Kedua, Kisah Asmara hingga Motif Pembunuhan