Tradisi Perayaan Malam Satu Suro, 1 Muharram 1440 Hijriah, Ada Kirab Kebo Bule di Solo

Dalam tradisi Jawa, malam 1 Suro dianggap keramat sehingga sering diadakan berbagai perayaan tradisional.

Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUN JATENG/AKBAR HARI MUKTI
Barisan kebo bule memimpin Kirab Malam Satu Suro di Keraton Solo, Kamis (21/9/2017). 

Setelah dibacakan doa-doa, gunungan itu akan diperebutkan oleh warga yang menyaksikan.

Puncak perayaan 1 Suro di Gunung Kawi berupa pembakaran sangkala, yakni patung raksasa yang melambangkan sifat jahat.

Dengan ritual ini, masyarakat diharapkan dapat dijauhkan dari sifat jahat, tamak, serta terhindar dari malapetaka.

1 Muharram Diprediksi Jatuh Pada 11 September 2018, Ini Sederet Amalan yang Bisa Kamu Lakukan

PT KAI Buka Lowongan Jadi Pramugari dan Pramugara Kereta Api, Cek Persyaratannya

5. Kediri

Warga sekitar Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kediri, menggelar ritual khusus di Petilasan Pamuksan Sri Aji Joyoboyo.

Rangkaian ritual ini dimulai dengan pemberangkatan berbagai sesaji, yang dibawa dari rumah juru kunci menuju petilasan.

Setelah sampai di petilasan, sesepuh desa akan membacakan doa-doa, dilanjutkan dengan membakar bunga melati.

Pada pagi harinya, dilanjutkan dengan arak-arakan pusaka dari Balai Desa menuju petilasan. Warga yang ikut arak-arakan harus memakai busana tradisional.

Sesampainya di petilasan, sebuah ritual akan dilakukan untuk menyucikan pusaka.

Setelah itu, ritual dilanjutkan dengan penaburan bunga setaman di petilasan.

Nah, itulah kelima tradisi Jawa dalam memeringati hari tahun baru Islam atau 1 Muharram.

Kalau di daerahmu, ada tradisi unik apa saat tahun baru Islam 1 Muharram?

Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul: 5 Tradisi Perayaan Malam Satu Suro, 1 Muharram 1440 Hijriah di Jawa

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved