Cerita Driver Taksi Online yang Menganggur Tiap Tanggal Genap Karena Aturan Ganjil Genap
"Tiap tanggal genap mau nggak mau nganggur, karena pelat saya ganjil. Daripada keluar rumah langsung ditilang kena Rp 500 ribu," ungkap Nurhadi
Nurhadi sempat menceritakan pengalamannya hendak ditilang polisi di daerah Cawang Jakarta Timur karena peraturan ganjil-genap itu sekira dua minggu lalu.
Warga Kampung Sawah, Kebon Pala, Jakarta Timur itu akan ditilang karena terpaksa harus bekerja saat tanggal genap.
Namun akhirnya Nurhadi tidak jadi ditilang karena menjelaskan beratnya aturan ganjil-genap itu bagi dirinya dan keluarga.
"Boleh Bapak tilang aja, tapi saya foto dulu untuk laporan ke kantor (mitra taksi daring). Tapi akhirnya nggak jadi," kata Nurhadi.
• Viral Oknum Polisi Pengemudi Sepeda Motor Kadalin Pengemudi di Gerbang Tol dan Respons Dirlantas
• Sederet Fakta Pembunuhan Guru SD: Dibacok di Leher, Pelaku Penjaga Cafe dan Lari Bersama Istri
• Kaldron Asian Games Akan Tetap Berdiri, Permanis Ruang Publik GBK
"Oke kali ini nggak apa-apa, tapi lain kali, Bapak jangan lewat sini," ucap Nurhadi mengulangi kata polisi yang hendak menilangnya saat itu.
Menurutnya, kebijakan ganjil-genap itu tidak hanya memberatkan dirinya dan keluarga, namun juga para penumpang.
Itu karena tidak semua pengemudi taksi daring berpelat ganjil sepertinya bisa mengantar penumpang yang ingin ke jalan beraturan ganjil-genap di Jakarta.
"Kasihan penumpang, kan. Jadi susah cari taksi online," ucap Nurhadi.
Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur menjadi satu-satunya akses jalan Nurhadi untuk memulai pekerjaannya.