Dibuka Lebih dari 200 Ribu Kuota, Ini Rincian dan Link Pendaftaran Online CPNS 2018
"Kebutuhan PNS secara nasional adalah 238.015," kata Syafruddin dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Pendaftaran calon pegawai negeri sipil tahun 2018 akan segera dibuka.
Sedikitnya ada 238.015 kuota PNS yang akan diperebutkan oleh pendaftar dari seluruh Indonesia.
Hal itu telah dikonfirmasi oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin.
"Kebutuhan PNS secara nasional adalah 238.015," kata Syafruddin dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Syafruddin menjelaskan, jumlah tersebut terdiri dari 51.271 posisi untuk PNS di instansi pemerintah pusat dan 186.744 untuk PNS di instansi pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten, dan kota.

Menurut mantan Wakapolri itu, kebanyakan posisi yang tersedia adalah untuk menggantikan posisi PNS yang sudah pensiun.
"Kecuali formasi guru, dosen, kemudian yang sangat dibutuhkan adalah tenaga kesehatan," ujarnya.
Sementara itu, waktu pendaftaran saat ini masih dibahas dalam rakor antara Kemenpan-RB dengan sekda dari setiap daerah.
Namun, kemungkinan pendaftaran akan dibuka pada 16-20 September.
Syafruddin menjelaskan, rekrutmen CPNS tahun ini bakal didominasi tenaga pengajar dan tenaga kesehatan.
“Proporsi terbesar formasi CPNS tahun ini adalah untuk jabatan-jabatan teknis dan spesialis yang saat ini masih kurang, antara lain tenaga pendidikan, tenaga kesehatan, serta tenaga yang memiliki kualifikasi teknis di bidang infrastruktur sesuai dengan program Nawacita,” jelas Syafruddin.
Dari rencana penerimaan 238.015 CPNS, 51.271 di antaranya dialokasikan untuk instansi pusat dan 186.744 untuk instansi daerah.
Syafruddin menambahkan, anggota CPNS untuk instansi pusat akan ditempatkan di 76 kementerian/lembaga (K/L).
Sementara anggota CPNS di instansi daerah ditempatkan di 525 pemerintah daerah baik kabupaten maupun kota.
"Guru Madrasah Kementerian Agama yang bertugas di kabupaten/kota sebanyak 12.000 formasi, serta dosen Kemenristekdikti dan Kementerian Agama sebanyak 14.454 formasi. Adapun peruntukan instansi pemerintah daerah terdiri dari guru kelas dan mata pelajaran sebanyak 88.000 formasi, guru agama sebanyak 8.000 formasi," ujar Syafruddin.
Sementara itu, untuk tenaga kesehatan sebanyak 60.315 formasi yang terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan paramedis serta tenaga teknsi yang diisi dari pelamar umum sebanyak 30.429 formasi.
Mantan Wakapolri tersebut juga menegaskan masih menerapkan zero minus growth dalam rekrutmen CPNS tahun ini.
Hal itu berarti moratorium CPNS dalam rekrutmen tahun ini, kecuali untuk guru dan tenaga kesehatan.
"Kecuali untuk formasi guru dan dosen karena sangat dibutuhkan, guru madrasah juga termasuk. Kemudian yang sangat dibutuhkan adalah tenaga kesehatan sehingga formasinya akan didominasi guru dosen dan tenaga kesehatan," pungkas Syafruddin.
Pendaftaran online
Pendaftaran calon pegawai negeri sipil tahun 2018 akan dilakukan serentak secara online.
Pendaftar bisa melamar melalui portal sscn.bkn.go.id.
"Calon pelamar hanya diperbolehkan mendaftar pada satu instansi pemerintah dan satu formasi jabatan," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Menurut Syafruddin, ada tiga tahapan seleksi pelamar CPNS, yakni seleksi administrasi, seleksi kompetensi dasar ( SKD), dan seleksi kompetensi bidang (SKB).

"Seperti tahun lalu, pelaksanaan SKD CPNS tahun 2018 ini menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT)," kata dia.
Untuk dapat mengikuti seleksi lanjutan, peserta SKD harus melampaui nilai ambang batas (passing grade) seperti diatur dalam Peraturan Menteri PANRB No 37/2018 tentang Nilai Ambang Batas SKD Pengadaan CPNS 2018.
Syafruddin menjelaskan, tahap pengumuman, pendaftaran dan verifikasi administrasi akan dilakukan pada minggu kedua September sampai dengan minggu kedua Oktober 2018.
Pelaksanaan seleksi (SKD dan SKB) pada minggu ketiga Oktober 2018. Pengumuman kelulusan pada minggu keempat November 2018, sedangkan tahap pemberkasan dimulai pada bulan Desember 2018.
Syafruddin meminta masyarakat memantau informasi mengenai rekrutmen CPNS ini melalui situs Kementerian PANRB, yakni menpan.go.id dan situs BKN melalui sscn.bkn.go.id.
BKN Tambah Titik Pelaksanaan Rekrutmen CPNS 2018
Kepala Badan Kepegawaian Nasional ( BKN) Bima Haria Wibisana mengaku akan memperbanyak titik pelaksanaan rekrutmen calon pegawai negeri sipil ( CPNS) 2018.
Hal itu dilakukannya guna mengantisipasi banyaknya masyarakat yang mendaftrakan diri menjadi CPNS seperti tahun lalu.
"Untuk kesiapan pelaksanaannya, tahun lalu BKN hanya melakukan di ibu kota provinsi, di 34 titik karena hanya untuk kementerian dan lembaga. Tahun ini bedanya menyangkut juga di pemerintah daerah, jadi kita tambah 120 titik," ucap Bima dalam jumpa pers di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Selain titik pelaksanaan yang disiapkan BKN, beberapa pemerintah kota disebut Bima telah menyampaikan keinginan untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan rekrutmen CPNS.

"Kami akan mengadakan titik-titiknya yang baru di 92 kabupaten dan kota kemudian ada juga 49 pemkab dan pemkot yang mau menyelenggarakan secara mandiri, jadi mereka siapkan tempat sehingga BKN tinggal datang. Jadi jumlahnya ada 170-an," jelas Bima.
Di sisi lain, Bima memperkirakan bakal ada 5-6 juta peserta yang mendaftarkan diri sebagai CPNS.
Dia pun meyakini sistem SSCN untuk proses rekrutmen CPNS masih bisa mengatasi jumlah peserta hingga lebih dari itu.
Namun, Bima masih khawatir dengan server di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) di tiap daerah.
• Pemilik Zodiak Ini Dikenal Suka Jadi Pusat Perhatian, Leo Mau Jadi Trendsetter Nih
• Melemahnya Rupiah Tak Berdampak Terhadap Kegiatan Money Changer di Jakarta Utara
• Pengusaha Tempe di Ciputat Bingung Tak Ada Unjuk Rasa Kenaikan Dolar AS
"Yang saya khawatir justru di Disdukcapil karena sebelum daftar itu kan harus buat akun dan servernya ini terbatas. Makanya hari ini kita pastikan apakah pansel bisa memastikan untuk khusus penerimaan CPNS sebab biasanya sehari cuma mampu sampai 50.000, sedangkan ini nanti bisa lebih dari dua juta gimana caranya," pungkas Bima. (Kompas.com/Ihsanuddin)