Warga Kampung Walang Jakarta Utara: Terima Penataan, Tolak Relokasi

Rencana penataan tersebut sudah diketahui warga Kampung Walang, dan mereka tidak keberatan akan rencana penataan itu.

TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Kondisi pemukiman di Kampung Walang, Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (6/9/2018). 

Apabila ada opsi relokasi, Tumijan melanjutkan, dirinya bersikeras menolak.

Tumijan menegaskan harapannya; dirinya berharap pemerintah menata pemukiman itu, bukan malah merelokasi warganya.

"Relokasi kita menolak. Kalo kita mau dipindahkan artinya Gubernur itu program penataan kampung itu nggak ada gunanya dong. Dia harus mempercepat pembangunannya bukan memindahkan," tandas Tumijan.

Adapun sekitar 80 KK yang terdaftar di Kampung Walang Blok A, hingga saat ini masih menempati tenda pengungsian pascakebakaran yang melanda pemukiman itu.

Tumijan mengatakan, hingga saat ini warga belum mendapatkan kejelasan dari pemerintah setempat soal hunian sementara (shelter) yang rencananya akan dibangun di kolong tol itu sebelum penataan dilakukan.

"Belum ada kejelasan bisa keluar dari tenda. Kita itu kan awalnya kena penataan, dua kalinya ada sodetan. Warga sebelum penataan kan harus ada shelter. Kalo kita sudah ada shelter ya monggo," kata Tumijan.

Ketidakjelasan itu membuat warga resah. Mereka tidak mau berlama-lama tinggal di tenda pengungsian sehingga Tumijan mengusulkan agar shelter cepat dibangun.

Tumijan menegaskan, apabila shelter tidak dibangun secepatnya, setidaknya pemerintah diharapkan memperbolehkan warga membangun shelter sendiri, dengan tipe semi-permanen.

Fakta Kasus Zumi Zola: Saksi Bakar Catatan Aliran Uang, Perintah Harus Loyal dan Pengaruh Sang Ayah

Babak I Persija Jakarta Vs Selangor FA: Skor Imbang 1-1

Mengenal Momo, Maskot Asian Para Games: Sempat Digambarkan Punya Kaki hingga Akhirnya Berganti Nama

"Shelter belum ada kejelasan. Saya mengusulkan pertama TGUPP penjelasannya yang lebih konkrit aja. Kalo masih lama warga mau bangun silahkan gitu aja deh. Istilahnya bangun jangan permanen biar nggak hidup di tenda. Kasihan juga kan lama-lama," kata Tumijan.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved