LSI Denny JA Sebut PDI-P Berpotensi Menangkan Pemilu Dua Kali Berturut-Turut
PDI Perjuangan diprediksi menjadi partai pertama yang memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) dua kali secara berturut-turut
Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar
TRIBUNJAKARTA.COM, PULOGADUNG - PDI Perjuangan berpotensi menjadi partai pertama yang memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) dua kali secara berturut-turut sejak era reformasi.
Hal tersebut disampaikan oleh peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby dalam presentasinya di Graha Dua Rajawali, Pulogadung, Jakarta Timur.
"PDI-P berpotensi keluar dari 'kutukan juara bertahan' partai-partai pemenang pemilu di era reformasi. Ibarat dalam sepakbola Liga Champion modern, PDI P berpeluang menjadi Real Madrid," ujar Adjie Alfaraby, Rabu (12/9/2018).
Saat ini menurut survei LSI Denny JA yang dilaksanakan pada Agustus 2019, menunjukkan elektabilitas PDI P sebesar 24,8 persen, berada di atas Partai Gerindra yang sebesar 13,1 persen.
Dalam proses surveinya, LSI Denny JA menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 1.200.
LSI Denny JA memakai teknik wawancara tatap muka responden dan menggunakan kuisoner, dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen. Dilengkapi FGD, analisis media, dan Indepth Interview.
Salah satu alasan PDI P akan meraih banyak suara, sehingga berpotensi memenangkan Pemilu 2019 adalah karena mengusung Joko Widodo dalam Pilpres 2019.
"Dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf (Amin), PDI P adalah partai yang paling kuat asosiasinya. PDI P paling berpotensial menjadi partai utama di Pileg 2019, yang mendapat berkah dari capres yang didukungnya," ujar Adjie Alfaraby.
Selain itu, citra kepemimpinan yang kuat dari Ketua Umum PDI P Megawati Soekarnoputri, membuat parta tersebut tetap solid dalam menghadapi Pileg dan Pilpres 2019.
Selain itu, minimnya konflik di internal partai, membuat sentimen positif hadir di mata masyarakat, yang berpotensi mendulang suara di Pileg 2019.
"PDI P mampu fokus pada isu-isu populis, dan terkesan platform kerakyatan. Karena kepemimpinan dari ketua umumnya. PDI P juga terlihat sebagai partai yang minim konflik internal, karena faktor kepemimpinan tersebut," ujar Adjie Alfaraby.