Isu Miring Warnai Rapat Perdana Erick Thohir, Disebut sebagai Kampanye Hitam dan Tak Mendidik

Erick Thohir pimpin rapat perdana koalisi Indonesia Kerja, Di sisi lain, muncul isu dirinya terlibat kasus dugaan korupsi dana sosialisasi Asian Games

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Muhammad Zulfikar
Fotografer Istana Kepresidenan/Agus Suparto
Presiden Joko Widodo dan Ketua Tim Pemenangan Nasional Erick Thohir. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja, Erick Thohir baru saja memimpin rapat perdananya di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu, (12/9/2018) kemarin.

Rapat tersebut menjadi perdana bagi Tim TKN pasangan Jokowi-Ma'ruf setelah capres petahana Jokowi mendaulat pengusaha Erick Thohir sebagai Ketua TKN di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat lalu.

Sejumlah sekretaris jenderal (sekjen) parpol pengusung pun hadir dalam rapat tersebut.

Beberapa sekjen dan pengurus parpol yang hadir di antaranya adalah Abdul Kadir Karding, dan Arsul Sani.

Lawan PSIS Semarang, Persija Jakarta Kembali Terusir dari Stadion Patriot Chandrabhaga

INAPGOC Akan Berikan Tiket Gratis ke Disabilitas untuk Tonton Asian Para Games 2018

Ada pula Sekretaris Tim Kampanye Hasto Kristiyanto, dan Wakil Sekretaris Tim Kampanye, Verry Surya Hendrawan, Raja Juli Antoni, dan Ahmad Rofiq.

Ditemui seusai rapat, Erick mengaku belum membahas secara spesifik untuk memenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf.

"Ya, ini kan' rapat pertama, saling berkenalan dan saling konsolidasi. Karena memang kan' rapat pertama," kata Erick.

Erick memastikan, strategi pemenangan akan dibahas setelah memasuki masa kampanye pada 23 September mendatang.

Sementara itu Sekjen Partai Perindo, Ahmad Rofiq yang mengikuti rapat perdana TKM Jokowi-Ma'ruf menilai Erick sudah cocok menjadi politisi.

Dari gaya kepemimpinan dirinya saat rapat pertama, Erick dinilainya sudah cukup untuk membuktikan bos Mahaka Group itu mampu menjadi Ketua TKN pasangan Jokowi-Ma'ruf.

"Sudah kok. Dia sudah cocok jadi politisi," ucap Rofiq.

Menang di Kandang Borneo FC, Persija Jakarta Percaya Diri Bisa Geser Persib di Puncak Klasemen

Sambangi KPK, Mahfud MD Lakukan Diskusi Antikorupsi

Menurutnya, selama rapat berlangsung, Erick selalu meminta pendapat dan mengajak sekjen dan pengurus parpol pengusung dan pendukung untuk banyak berperan dalam pemenangan.

Rofiq kagum dengan cara dan gaya penyampaiannya Erick Thohir saat memimpin rapat.

"Cara bicaranya dapat dipahami semuanya, dia juga memberikan masukan dan pendapatnya juga. Suasananya santai tapi tetap serius," akunya.

Namun, di balik rapat perdana tersebut, rupanya muncul isu tak sedap yang menimpa Erick Thohir.

Erick Thohir disebut-sebut diperiksa oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.

Terdakwa yang Disebut Provokator Kerusuhan Mako Brimob Akan Jalani Vonis Siang Ini

Persib Bandung Vs Arema FC, Makan Konate Tidak Bisa Lupakan Bobotoh

Ia diisukan terlibat kasus dugaan korupsi dana sosialisasi Asian Games mencuat di media sosial.

Menanggapi hal itu, Erick pun mengaku jadi sasaran kampanye hitam (black campaign) di media sosial.

Seperti dilansir dalai laman Tribunnews.com, Erick menanggapinya sebagai black campaign atau kampanye hitam.

"Saya rasa yang namanya black campaign biasa," ujar Erick di kantor Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (12/9/2018).

Erick mengatakan, kabar itu jauh dari fakta yang ada.

Ia pun enggan membuat pernyataan, karena pihak Polda Metro Jaya sudah memberikan klarifikasi bahwa kabar Erick diperiksa tersebut tidak benar.

"Saya tidak ingin bikin statement, karena kita mesti menghormati hukum. Tetapi dari pihak kepolisian langsung mengangkat, itu tidak benar," kata Erick.

Erick Thohir Pimpin Rapat Perdana, Sekjen Partai Perindo: Sudah Cocok Jadi Politisi

Beredar Isu Diperiksa Polisi Terkait Kasus Asian Games 2018, Erick Thohir: Black Campaign Biasa

Menurut Erick, kampanye hitam yang ditujukan kepadanya itu, satu contoh yang tidak patut terjadi menjelang Pemilihan Presiden 2019.

"Nah ini tidak mendidik. Dan akhirnya ada saling serang, yang akibatnya nanti enggak bagus," ucap Erick.

Erick berujar, masyarakat sudah dapat menilai seseorang dari rekam jejak.

Apalagi, bakal calon presiden Joko Widodo sudah mempercayakan Erick sebagai ketua tim kampanye.

Erick meyakini, masyarakat tak mudah terpengaruh dengan kampanye hitam tersebut.

"Jadi enggak perlu kita juga yang over reacting. Karena semua status hukumnya jelas, dan kita harus hormati hukum di Indonesia," ucap Erick.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono pun menepis kabar polisi memeriksa Erick. Isu pemeriksaan Erick Thohir yang beredar di media sosial pada Selasa (11/9/2018) ramai diberitakan sejumlah media online.

"Jadi berita yang beredar di medsos polisi akan periksa Erick Thohir adalah tidak benar," ujar Argo.

Sementara itu, dalam kasus dugaan korupsi dana sosialisasi Asian Games 2018, penyidik Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya yang telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus tersebut, yakni Dody Iswandi (Sekjen KOI), Anjas Rivai (Bendahara Umum KOI) dan Agus Ikhwan selaku penyedia jasa kegiatan carnaval Sosialisasi Asian Games di Surabaya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved