Video Viral TKA Ukur Tanah di Jatimulya Bekasi, Ini Kesaksian Ketua RT Setempat

Beredar video sejumlah tenaga kerja asing mengukur lahan di Kampung Jati, bantaran Kalimalang, Jatimulya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Y Gustaman
TribunJakarta/Yusuf Bachtiar
Pekerja asing (kiri) berbincang dengan Karta, Ketua RT 07/06, Kampung Jati, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Karta (kanan) saat ditemui di dekat rumahnya pada Senin (17/9/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI - Beredar video sejumlah tenaga kerja asing mengukur lahan di Kampung Jati, bantaran Kalimalang, Jatimulya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Dalam video tersebut sejumlah pekerja konstruksi yang sedang mengukur lahan dihampiri seorang pria yang diketahui sebagai ketua RT setempat.

Video tersebut juga sempat diunggah salah satu tokoh Presidium Alumni 212, Haikal Hasan, dalam akun twitternya @haikal_hassan dan mendapatkan sejumlah tanggapan beragam.

TribunJakarta.com mencoba mendatangi lokasi dan bertemu ketua RT setempat. Lokasinya berada di Jembatan 1, RT 07/06, Kampung Jati, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Ketua RT 07, Karta Sitepu (44), menjelaskan video tersebut direkam pada Rabu (5/9/2018).

"Sekitar jam sembilan pagi, ketika saya keluar rumah saya melihat ada kumpul-kumpul orang pekerja proyek sedang mengukur tanah, langsung saya samperin," ungkap Karta kepada TribunJakarta.com, Senin (17/9/2018).

Sejumlah pekerja ternyata warga negara asing (WNA). Saat itu Karta bertanya dalam bahasa Inggris, namun para pekerja bungkam. Entah pura-pura atau memang tidak mengerti bahasa Inggris. 

"Mereka diam saja saya tanya pakai bahasa Inggris. Enggak tahu enggak mengerti atau pura-pura enggak mengerti. Waktu itu ada empat orang warga negara asingnya, dan lainnya warga negara indonesia," jelas dia.

Karta sempat bertanya asal mereka, namun TKA tersebut sempat menghindar. Sementara pekerja lokal yang bersama mereka tidak memberikan banyak keterangan saat Karta bertanya.

"Saya tanya, 'do you speak english,' dia jawab, 'no.' Saya desak tanya-tanya terus akhirnya jawab dari negara China, namanya Mr Fuu," jelas dia.

Karta menghampiri para TKA sebatas menjalankan tugasnya selaku ketua RT setempat. Apalagi orang yang ia tanya adalah orang asing, bukan warganya tapi beraktivitas di sana. 

Para pekerja konstruksi itu datang tanpa meminta izin terlebih dahulu dan langsung mengukur. Hal ini membuat Karta dan warga bertanya-tanya.

Sebab, kawasan sekitar bantaran Kalimalang tepatnya Kampung Jati memang diproyeksikan bakal digusur untuk proyek LRT.

"Lokasi ini memang masih simpang siur. Kalau RT sebelah memang kabarnya bakal dibangun buat proyek, tapi kalau wilayah kami ini belum tahu bakal kenal apa enggak. Makanya mereka datang ke sini main ukur-ukur saja. Warga jadi bingung, takut digusur, " jelas dia.

Dia meminta kepada perusahaan yang menjalankan proyek agar selalu berkomunikasi dengan warga, jangan justru menimbulkan kesalahpahaman.

"Kawasan tempat tinggal kita ini kan emang potensi kena proyek, makanya warga udah was-was aja kalau lihat ada pekerja ukur-ukur tanah. Mau yang ukur WNI atau TKA juga pasti saya tanya, apalagi mereka enggak ada pemberitahuan ke saya sebagai ketua RT," jelas dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved