Batu Bertuah Misterius di Belakang Kecamatan Pinang, Sejak Jaman Belanda dan Sering Diberi Sesajen
Ada sebuah susunan batu yang dianggap keramat oleh warga sekitar di tengah sawah kawasan Pinang, Kota Tangerang.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, PINANG - Ada sebuah susunan batu yang dianggap keramat oleh warga sekitar di tengah sawah kawasan Pinang, Kota Tangerang.
Dari pantauan TribunJakarta.com di lokasi, batu tersebut memiliki tinggi sekira 180 sentimeter terdiri dari tumpukan batu bata yang tersusun rapih.
Pada atas batu tersebut terdapat sebuah semen yang sangat keras dan sudah tidak berbentuk. Bahkan banyak terdapat jamur kering di sekitar batunya.
Batu yang terletak di tengah sawah tersebut juga terdapat sesajen berupa telur tiga buah, bubur, daun-daunan kering, beberapa dupa yang tertancap di tanah dekat batu dan batok kelapa kosong.
Batu yang menjulang tingga diantara padi-padi kering dapat terlihat jelas dari belakang Kecamatan Pinang, Tangerang.
"Kelihatan banget mas dari belakang kecamatan (Kecamatan Pinang) kan tuh, itu memang sudah lama dan gak ada yang ngalamin. Asal usulnya sih dari sejak jaman Belanda bahkan lebih sudah ada," ujar Sekretaris Kelurahan Pinang Yudy Syarif, Selasa (18/9/2018).
Namad (54) seorang warga sekitar juga mengatakan hal serupa, bahwa susunan batu tersebut sudah ada lama.
Bahkan menurutnya sudah ada sejak nenek moyangnya tinggal di kawasan Pinang, Tangerang.
"Ini mah tidak ada yang ngalamin, asal usulnya juga misterius. Kakek buyutnya kakek saya juga gak ada yang tahu. Tapi memang gak ada yang mau ngapa-ngapain," ujar Namad.
Ia menjelaskan, beberapa orang memang kerap kali terlihat datang mengunjungi batu bertuah tersebut dan menaruh sesajen pada malam hari.
• Dikira Hanya Gosip, Grup Bajaj Bajuri Kabarkan Mat Solar Sedang Jatuh Sakit
• Live Streaming Persija Jakarta Vs PSIS Semarang, Macan Kemayoran Tanpa Sandi Sute dan Rezaldi
• WhatsApp Bakal Luncurkan 3 Fitur Baru: Swipe to Reply hingga Dark Mode
"Kadang gak sering, itu juga malam dan bukan orang sekitaran sini. Soalnya kita-kita juga gak pernah lihat siapa," tambah Namad.
Batu bertuah tersebut memang tidak diamankan dan dibiarkan begitu saja oleh aparat dan warga Pinang.