Rizal Ramli Sebut Menteri Perdagangan di Luar Negeri yang Doyan Impor Pasti di Demo Besar-besaran
Mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli angkat bicara terkait kebijakan impor yang berlaku di beberapa negara Asia.
TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli angkat bicara terkait kebijakan impor yang berlaku di beberapa negara Asia.
Dilansir TribunWow.com dari laman Twitternya, @RamliRizal, Rabu (19/9/2018), Rizal Ramli menyebut di Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan jika menteri perdagangan tidak pro petani dan kerap melakukan impor pasti didemo besar-besaran.
Itulah yang menjadi penyebab Partai Liberal Demokrat terus berkuasa di Jepang.
Hal ini lantaran Partai Liberal Demokrat pro dengan petani dan pertanian.
"Di Jepang, Korea Selatan, Taiwan kalo Mentri Perdagangan tidak pro-petani, doyan impor, pasti di demo besar2an — akhirnya pasti dicopot atau pemerintahnya yang jatuh. Itulah mengapa partai LDP berkuasa terus di Jepang krn LDP sagar pro-petani dan pro-pertanian," tulis Rizal Ramli dalam Twitternya.
• Rizal Ramli Dipolisikan Partai Nasdem, Otto Hasibuani: Kami Ingin Selesaikan Baik-baik
• Disomasi NasDem, Rizal Ramli Ngaku Ada 623 Pengacara Siap Membelanya
Pada unggahan sebelumnya, Rizal Ramli juga menuliskan "Ini kesempatan untuk Indonesia, jangan pejabat doyan impor doang."
Diberitakan dari Kompas.com, Senin (17/9/2018), Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan impor nonmigas Indonesia Agustus 2018 mencapai 13,79 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 11,79 persen dari bulan Juli 2018.
Meski turun, impor nonmigas menjadi penyumbang terbesar total impor dengan total 85 persen.
Impor komoditas susu, mentega, dan telur mengalami peningkatan besar yakni 94,19 persen dibanding bulan Juli 2018.
Data BPS menunjukkan nilai impor susu, mentega, dan telur di bulan Agustus 2018 mencapai 100,2 juta dolar AS.
• NasDem Kasih Rizal Ramli Waktu 3x24 Jam untuk Minta Maaf Soal Surya Paloh
• Tepis Tuduhan Rizal Ramli, Partai NasDem Pastikan Tak Tersangkut Kebijakan Impor
Impor susu pada Agustus 2018 mencapai 23,9 ton dengan total nilai 55 juta dolar AS.
Kemudian untuk impor telur unggas di bulan Agustus mencapai 1,23 ton atau senilai 24.285 dolar AS.
Rincian impor mentega pada Agustus 2018 mencapai 18,3 juta dolar AS.
BPS mencatat defisit neraca perdagangan Indonesia selama Agustus 2018 mencapai 1,02 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan impor migas menjadi 'biang kerok' defisit neraca perdagangan pada Agustus 2018.
Nilai impor yang lebih besar mencapai 16,84 miliar dolar AS dibandingkan dengan ekspor sebesar 15,82 miliar dolar AS menyebabkan defisit neraca perdagangan.
Berdasarkan data BPS, impor migas pada Agustus 2018 naik 51,43 persen year on year (yoy).
• Partai NasDem Nilai Rizal Ramli Merendahkan Martabat Presiden Jokowi
• Sri Mulyani Beberkan Upaya Pemerintah Atasi Nilai Tukar Rupiah, Rizal Ramli: Basi, Ndak Jelas
Sedangkan ekspor migas hanya tumbuh sebesar 12,24 yoy.
Menurut Sri Mulyani, pemerintah akan melihat defisit perdagangan migas yang terjadi apakah tren atau anomali.
"Defisit untuk migas masih cukup tinggi sehingga kita mengalami defisit. Oleh karena itu, untuk pelaksanaan program B20 dan kenaikan impor migas terutama pada bulan sebelum pelaksanaan B20 akan kami lihat," ujar Sri Mulyani, dilansir TribunWow.com dari Kontan.co.id, Senin (17/9/2018).
Selanjutnya, Sri Mulyani menjelaskan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) akan berupaya keras untuk mengurangi defisit neraca perdagangan.
"Berdasarkan pembahasan dengan para menteri, Pertamina, BUMN, Kementerian ESDM, Menko Perekonomian, dan BI, kami akan terus mencoba menjaga dan melihat perkembangannya ke depan," tambah Sri Mulyani. (TribunWow.com/ Qurrota Ayun)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Rizal Ramli: Di Luar Negeri kalau Menteri Perdagangan Doyan Impor Pasti di Demo Besar-besaran