Dikira Berisi Bom, Tas Mencurigakan di UIN Jakarta Ternyata Berisi Ijazah dan Pakaian Kotor
Tim Gegana Polda Metro Jaya menyisir Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menyusul laporan adanya tas mencurigakan diduga berisi bom.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Tim Gegana Polda Metro Jaya menyisir Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menyusul laporan adanya tas mencurigakan diduga berisi bom, Kamis (20/9/2018) siang.
Berdasarkan keterangan Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander Yurikho, tas hitam mencurigakan itu ditemukan oleh pegawai kampus, Muniroh, di sela tanaman hias di samping gedung Fakultas Dirasat Islamiyah.
Ia melaporkan keberadaan tas itu ke petugas keamanan dan langsung meneruskannya ke Polsek Ciputat.
Sekira pukul 12.00 WIB, aparat Polsek Ciputat dan Polres Tangsel, serta tim Gegana dari Polda Metro Jaya mendatangi lokasi.
"Setelah dilakukan pengecekan dengan alat metal detector oleh unit Gegana terdapat unsur logam di dalam tas tersebut," terang AKP Alexander.
Tim gegana pun memeriksa tas tersebut lengkap menggunakan pakaian antibom.
Dugaan tas berisi bom pun terbantahkan karena tim Gegana hanya menemukan sejumlah ijazah atas nama Andre Marta Wendri, piagam, fotokopi Kartu Keluarga, KTP, earphone dan pakaian kotor.
"Sekira pukul 12.15 WIB dari hasil identifikasi unit Gegana dipastikan tidak terdapat unsur bahan peledak," lanjut dia.
Vani, mahasiswi Fakuktas Dirasat, mengatakan keadaan sempat geger. Namun ketika ketahuan isinya hanya ijazah dan pakaian kotor, ia heran karena menganggap seperti dagelan.
"Makanya kak, kocak, jadi seperti dagelan," terang dia.