Pilpres 2019
Kubu Jokowi dan Prabowo Galau Nomor Urut, PKB dan Partai Gerindra Diuntungkan
Pengambilan nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden akan dilakukan di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, pada Jumat malam ini
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pengambilan nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden akan dilakukan di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, pada Jumat malam ini.
Sepanjang hari kemarin, kedua tim pemenangan mengakui sudah gundah gulana akan mendapat nomor berapa.
Sebab, menurut mereka nomor urut akan memberikan dampak elektoral baik pada Pemilihan Legislatif (pileg) maupun Pilpres 2019 nanti.
Seperti halnya dialami Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra, Andre Rosiade.
Dia berharap nantinya pasangan calon Prabowo-Sandi mendapatkan nomor urut 2.
"Feeling saya sih dapat nomor urut 2 ya. Dari awal sekali saya sudah ngarep nih bisa nomor 2," ujarnya kepada Tribun, Kamis (20/9/2018) kemarin.
Menurut Andre, nomor urut juga sangat 2 diharapkan oleh sebagian besar politisi partai Gerindra, terutama mereka yang nomor urut dua di daftar calon anggota legislatif.
Alasannya suka atau tidak, akan menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi para caleg. Belum lagi Partai Gerindra dalam pemilu kali ini bernomor urut 2.
"Partainya nomor urut 2, pasangan nomor urut 2, caleg nomor 2. Iklan gratis. He-he-he," jelasnya seraya tertawa.
Kendati demikian, dia tidak mempermasalahkan nantinya akan diambil nomor urut berapapun bagi pasangan tersebut.
"Enggak masalah sih. Tapi ya kalau bisa nanti nomor 2," ujarnya.
• Gatot Nurmantyo: KSAD yang Tak Berani Perintahkan Nonton Film G30S Pantas Lepas Pangkat
• KPU Izinkan Mantan Koruptor Nyaleg, Fahri Hamzah: Mantan Koruptor Bukanlah Seorang Koruptor
Kebingungan melanda kubu pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin.
Sekjen Partai Golkar yang juga Wakil Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Lodewijk F Paulus mengaku nomor urut pasangan calon membuat kubunya berada dalam situasi dilema.
Pasalnya, bila pasangan Jokowi-Ma'ruf mendapatkan nomor urut dua, maka akan sama dengan nomor urut Partai Gerindra pada pileg mendatang.
"Seperti diketahui memang dilematis karena Gerindra sendiri partainya nomor dua, kemudian nomor satu adalah PKB. Jadi kita bisa bayangkan kalau Gerindra mendapat nomor satu dan Pak Jokowi mendapat nomor dua. Untunglah buat kami Golkar nomor empat," ujar Lodewijk.