Moeldoko Minta Impor Beras Tidak Diributkan, Fadli Zon Tanggapi Pinjam Kata Keras dari Buwas

Tetapi, satu jam kemudian, Fadli Zon kembali men-share berita yang sama tetapi dari link website yang berbeda dan komentar kali ini sangat keras.

Editor: Erik Sinaga
photo collage/wartakotalive.com/istimewa
Kepala KSP Jenderal (Purn) Moeldoko dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon. 

Dilansir dari TribunWow dari akun Twitter Fadli Zon pada Rabu (19/9/2018), Fadli menanggapi cuitan dari Rosianna Silalahi.

Fadli Zon mengatakan bahwa dalang impor beras harus segera diungkap. 

Timnas U-16 Tampil Trengginas, Pelatih Fakhri Husaini Terapkan Aturan Ketat, Ini Daftarnya

Whatsapp Tidak Bisa Lagi Digunakan Pada Versi iOS 7.1.2 dan Handphone Jadul Lainnya

38 Caleg Eks Koruptor: Perindo Minta Maaf, Hanura Berdalih Patuh Hukum, Ini Daftarnya

Tidak hanya itu, Fadli menyerukan tidak hanya dalang impor beras yang harus diungkap tetapi juga pihak-pihak yang mendapatkan keuntungan dari impor beras tersebut.

“Harus diungkap siapa dalang impor beras, siapa yg dpt keuntungannya?,” tulis @fadlizon seperti dikutip Tribunwow.

Diketahui, Rosianna Silalahi mengunggah cuplikan konferensi pers Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso melalui akun Twitternya.

"Konpres Dirut Perum Bulog, Budi Waseso soal import beras,” tulis @Rosianna766Hi

Budi Waseso Keluhkan Impor Beras

Dalam cuplikan video konpers tersebut, Direktur Utama Perum Bulog mengatakan bahwa dirinya bingung persoalan ini tentang negara atau bukan.

Budi juga mengajak agar semua pihak untuk saling berkoordinasi dan menyamakan pendapat sehingga ada penyelesainnya.

Budi Waseso menjelaskan kalau dirinya mengeluhkan fakta tentang gudang bulog yang sudah tidak mampu menyimpan, sehingga harus menyewa gudang lagi.

Hal tersebut dapat menimbulkan biaya pengeluaran baru.

“Saya juga bingung, ini warga negara atau bukan, ini berpikir negara atau bukan, cobalah kita sama-sama gunanya berkoordinasi itu kita menyamakan pendapat, kira-kira ini lo prediksinya, jadi kalau saya mengeluhkan fakta gudang saya ini sudah tidak mampu menyimpan, bahkan saya harus menyewa gudang untuk menyimpan itu kan cost tambahan,” kata Budi Waseso

Polemik antara Budi Waseso (Buwas) dan Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita ini berawal dari izin impor beras untuk Bulog sebanyak 2 juta ton.

Keputusan persetujuan Enggar itu didasari karena menurutnya stok beras belum aman dan produksi beras lokal terbatas karena peralihan fungsi lahan sawah yang gencar dilakukan.

Enggar pun mengatakan jika permohonan itu telah diminta oleh Badan Urusan Logistik (Bulog).

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved