Kabar Artis
Perseteruan 15 Tahun Lalu Kembali Diungkit, Inul Daratista: Jangan Menang Sendiri Shay
Inul Daratista mengungkit kejadian 15 tahun lalu, terkait dugaan perseteruan dengan Rhoma Irama.
Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Y Gustaman
Diberitakan sebelumnya, Inul Daratista sempat mengunggah curhatan kejadian 15 tahun silam di akun Instagramnya, Kamis (27/9/2018).
Dalam pesan itu, Inul mengunggah banyak kalimat tentang kebencian dan kesabarannya selama ini dalam menghadapi seseorang.
Ia mengaku menuliskan sembilan pesan itu sambil meneteskan air mata.
Dalam slide pertama, Inul menuliskan soal kebencian yang mendarah daging dan ia sendiri berusaha ikhlas menghadapi hal itu.
Inul menyindir seseorang yang hingga kini masih berjaya, seseorang yang selalu ia maafkan.
• Rhoma Irama Beberkan Pengalamannya 4 Kali Hampir Dibunuh: Dilempar Pisau hingga Diburu Sniper
• Raja Dangdut Rhoma Irama Ikut Lomba Makan Kerupuk Berukuran Raksasa di Ancol
Namun orang itu sudah merusak citranya dan menuduhnya.
"Tanpa sebab kau vonis diriku merusak citra nada. Kau tuduh aku penghancur notasi. Dan aku tetap diam," tulis Inul.
Curahan hati Inul selanjutnya menggambarkan betapa ia sudah ikhlas, sabar dan diam namun orang itu sombong sehingga kejayaannya seperti dusta belaka.
Inul tak bisa menghormati sosok itu lagi.
"Aku sudah tidak bisa menghormatimu dan menghargaimu lagi. Cukup sudah kesabaranku. Kebencianmu menjadi kebencianku pula kini," tulisnya.
Ternyata sosok ini telah membuat Inul memendam rasa sakit itu telah membuat Inul menangis selama 15 tahun lamanya.
Inul juga menyebut ia tak pernah mendendam maupun sakit hati.
• Rayakan Asian Games 2018, Rhoma Irama Ajak Masyarakat Indonesia Hidup Sehat Lewat Berolahraga
• Sikap Inul Daratista Dibanjiri Simpati Netizen Terkait Rhoma Irama yang Menolaknya Satu Panggung
"Aku tak pernah dendam. Aku tak pernah sakit hati. Tapi kenapa kau mah begitu padaku?" tanya Inul.
Inul berusaha ikhlas dengan orang besar itu dan ia sempat menyindir orang itu begitu congkak dan ingin menang sendiri.
Ia juga merasa mentalnya diuji, namun ia tahu bahwa ia tak boleh merasa khawatir.