Gempa di Donggala
Bandingkan Era SBY dan Jokowi Saat Gempa dan Tsunami, Fahri Hamzah Desak Jusuf Kalla Ambil Kendali
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah bandingkan era SBY dan Jokowi ketika menghadapi gempa dan tsunami hingga kemudian mendesak Jusuf Kalla ambil kendali.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Sementara itu, Pemerintah Indonesia belum menetapkan gempa dan tsunami Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, sebagai bencana nasional.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.
"Tidak, tidak ada (bencana nasional)," ujar Wiranto, di Kantor Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (1/10/2018).
Sebagai alasan, Wiranto mengatakan karena penanganan gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah sudah baik dan kantor pemerintah daerah setempat juga masih bisa difungsikan.
"Kan daerah masih berfungsi, bencana nasional dinyatakan jika daerah ga berfungsi, seperti di Aceh dulu," kata Wiranto.
"Ini daerah gubernur masih sehat, kantor masih ada, staf masih ada, hanya shock sebentar, penanganan tetap di daerah, Pemerintah Pusat sebagai pendamping, seperti di Lombok dulu," lanjut Wiranto.
• Wanita Driver Ojol Bawa Dua Anaknya Ngojek: Ingin Bunuh Diri karena Diabaikan Keluarga
• Wanita Driver Ojol Bawa Dua Anaknya Ngojek: Korban KDRT, Anak Trauma Ketemu Ayah dan Makan Mi Instan
Meskipun tidak menjadi bencana nasional, Wiranto menyebutkan sudah ada 18 negara yang siap memberikan bantuan ke Indonesia.
Adapun 18 negara tersebut, diantaranya Amerika Serikat, Perancis, Republik Ceko, Swisz, Norwegia, Hongaria, Turki, Uni Eropa, Australia, Korea Selatan, Arab, Qatar, New Zealand , Singapura, Thailand, Jepang, India, dan China.
Selain 18 negara, Wiranto mengatakan United Nations Development Programs (UNDP) dan kelompok organisasi internaisonal Asia juga sudah mengajukan tawaran bantuan.
"Termasuk UNDP dan kelompok organisasi internasional asia sendiri sudah menawarkan itu," katanya. (TribunJakarta.com/Kurniawati Hasjanah)