Gempa di Donggala
Korban Tewas Gempa dan Tsunami Palu 844 Orang, Pasha Ungu: Tak Menyangka Akan Ada Bencana Dahsyat
Gempa dan tsunami di Palu menewaskan 832 orang, Pasha Ungu lantas menceritakan kengerian yang terjadi kala itu.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Rr Dewi Kartika H
Pasha Ungu mengatakan hingg saat ini pemerintah dan tim satgars masih berupaya mengevakuasi para korban yang masih terjebak di beberapa bangunan.
"Sampai detik ini kami bersama tim satgas bencana gabungan masih berupaya untuk mengevakuasi korban yang masih terjebak di beberapa gedung baik rumah sakit,restoran,mall,rumah penduduk,sekolah,hotel dan lain2.." tulis Pasha Ungu.
Pantauan TribunJakarta.com Pasha Ungu meminta doa kepada seluruh masyarakat agar Palu dapat kembali bangkit pasaca gempa dan tsunami.
"Kami mohon doa kepada seluruh masyarakat Indonesia agar ujian ini cepat selesai dan semuanya bisa pulih kembali seperti sediakala.. semoga Allah SWT mengampuni dosa kita skalian.." tulis Pasha Ungu.
Pasha Ungu juga meminta maaf karena dirinya baru sempat memberikan kabar.
Pasalnya menurut Pasha Ungu, selama tiga hari saluran telekomuniasi di Kota Palu lumpuh total.
"Maaf baru bisa mengabarkan,selama 3 hari kota palu lumpuh baik dari aspek telekomunikasi transportasi maupun penerangan.. bismillah..," tulis Pasha Ungu.
Terpisah korban tewas akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, bertambah menjadi 844 Orang.
Selain itu, sebanyak 632 orang mengalami luka berat. Mereka tengah dirawat di rumah sakit.
Angka tersebut berdasarkan data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin (1/10/2018) pukul 13.00 WIB.
"Jenazah terus berdatangan," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat jumpa pers di Gedung BNPB, Jakarta, Senin siang.
Sutopo memaparkan, jumlah korban meninggal paling banyak berada di Palu, yakni 821 orang.
Sebanyak 744 jenazah di antaranya sudah teridentifikasi.
Kemudian, di wilayah Parigi Moutong ada 12 orang meninggal dan di Donggala 11 orang meninggal.
"Dari wilayah Sigi belum dapat informasi," ujar Sutopo.