Polemik Ratna Sarumpaet
Polisi Diminta Usut Tuntas Penganiayaan Ratna Sarumpaet Termasuk Kemungkinan Rekayasa
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding meminta polisi mengusut tuntas kasus dugaan penganiayaan Ratna Sarumpaet.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding meminta polisi mengusut tuntas kasus dugaan penganiayaan Ratna Sarumpaet.
Termasuk adanya kemungkinan peristiwa tersebut merupakan rekayasa.
"Saya kira kalau itu betul (rekayasa) maka akan menjadi perbuatan yang sangat keji permainan politik yang sangat tidak beradab yang tujuannya menjatuhkan Pak Jokowi dan Kyai Ma'ruf Amin," kata Karding melalui pesan singkat, Rabu (3/10/2018).
Bila kejadian tersebut rekayasa, Karding meminta seluruh pihak yang terlibat diproses hukum.
"Stoplah masuk dalam narasi skenario yang dibuat-buat dan menipu, yang tujuannya menang dan mengalahkan, kita tunggu proses hukum seperti apa," kata Karding
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto memberikan laporan kepada Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian terkait informasi dugaan penganiayaan terhadap salah satu juru kampanye Prabowo Sandiaga Uno, Ratna Sarumpaet.
Hasilnya, Kapolda tidak menemukan adanya laporan polisi terkait penganiayaan atas nama yang bersangkutan.
"Hasil pengecekan di Polrestabes Bandung dan 28 Polsek Jajaran dari tanggal 21 September sampai dengan 2 Oktober 2018, tidak ada Laporan Polisi penganiayaan atas nama korban Ratna Sarumpaet," ujar Agung.
Selain itu, Agung menegaskan pihaknya juga sudah mengecek sekira 23 rumah sakit di Bandung, terkait hal tersebut.
Namun, hasilnya disebut nihil atau tidak ada nama Ratna Sarumpaet sebagai pasien yang terdaftar.
"Adapun rumah sakit yang sudah dilakukan pengecekan hasilnya nihil," kata dia.
• Ratna Sarumpaet Diduga Operasi Plastik, Ferdinan Hutahaean: Jika Berbohong Kita Hukum Sama-Sama
• Jejak Ratna Sarumpaet di RS Bina Estetika pada 21 September, Ini Hasil Penyelidikan Polisi
• Hingga September 2018, Sebanyak 98 Kasus Kekerasan Terhadap Anak Terjadi di Bekasi
Rumah sakit yang telah dilakukan pengecekan oleh pihak Polda Jabar antara lain :
1. Rs Hasan sadikin
2. Rs. Muhammadiyah
3. Rsud Ujung berung
4. Rs. Hermina Arcamanik
5. Rs. Hermina Pasteur
6. Rs. Halmahera
7. Rs. Sariningsih
8. Rs. Dr. Salamun
9. Rs. Adven
10.Rs. Boromeus
11. Rs. Santosa gardujati
12. Rs. Kebon jati
13. Rs. Rajawali
14. Rs. Santoyusup
15. Rs. Al islam
16. Rs. Santosa jl kopo
17. Rs. Melinda 1
18. Rs. Ibu & Anak antap
19. Rs. Limijati
20. Poliklinik BMS
21. Rs. Rotinsulu.
22. Puskesmas Nihil.
23. Rs. Melinda 2
Agung juga mengatakan tidak ada nama Ratna Sarumpaet dalam manifes penumpang pesawat di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat pada tanggal 21 September 2018 atau pada saat kejadian ibunda dari artis Atiqah Hasiholan tersebut dianiaya.
"Kami telah melaksanakan lidik dan koordinasi dengan pihak Bandara Husein Sastranegara Bandung," ujar Agung.
Jenderal bintang dua ini melakukan pengecekan terhadap sejumlah pihak, diantaranya Dan Sat Pom AU Mayor Pom Made Oka (Pengecekan Pos Induk, Pos 1, Pos 2, Pos 3 dan Pos 4), Koordinator AVSEC Agus Hidayat (Angkasa Pura), Urip Rahardjo (Office In Charge), seluruh sopir taksi dan sopir rental bandara, tukang parkir dan porter bandara.
Serta melakukan pengecekan terhadap semua manifest kedatangan penerbangan Garuda, Citilink, Nam Air, Xpres Air dan Air Asia.
Dari hasil pengecekan tersebut, ternyata diketahui bahwa nama yang bersangkutan tidak terdaftar dalam manifest kedatangan maupun keberangkatan.
"Dengan hasil tidak ada nama Ratna Sarumpaet dalam manifest keberangkatan dan kedatangan," pungkasnya.