HUT ke 73 TNI
HUT ke-73 TNI: Mengenal Tenaga Dalam Kopassus, Pernah Bantu Temukan Korban Tanah Longsor di Bogor
Tanggal 5 Oktober besok merupakan Hari Ulang Tahun (HUT) Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI. Selama ini, peran TNI sangat penting,
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM - Tanggal 5 Oktober besok merupakan Hari Ulang Tahun (HUT) Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) atau Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ke-73.
Penentuan 5 Oktober sebagai Hari ABRI pun memiliki sejarah panjang.
Selama ini, peran TNI bagi negara tentu sangat diperlukan.
Misalnya saja dalam hal penanganan bencana alam.
Kehidiran TNI di tengah bencana pun nampaknya tidak pernah absen.
TNI kerap membantu penanganan bencana alam.
• Hanum Rais Bicara Ratna Sarumpaet Sebagai Cut Nyak Dien Masa Kini, Ruhut Sitompul: Aku Sedih
• Setelah Baliho, Agustinus Kembali Berulah Panjat Tower Sutet di Dekat Tugu Tani
Mulai dari mencari hingga mengevakuasi korban yang terdampak bencana.
Seperti halnya yang dilakukan sejumlah Anggota TNI dari Batalyon 14 Grup 1 Kopassus yang membantu mencari korban tanah longsor di Kabupaten Bogor pada Bulan Februari 2018 lalu.
Ketika itu bencana longsor terjadi di Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.
Sejumlah warga tewas tertimbun tanah dalam insiden longsor.
Ketika itu, sejumalh Anggota Kopassus turut membantu mencari korban yang tertimbun.
Hebatnya, seorang Anggota Koppasus berhasil membantu menemukan korban dengan kemampuan tenaga dalam.
Seorang Anggota Kopassus tersebut diketahui bernama Praka Pujino.
• Dua Pilar Gabung Timnas, Kekuatan Persija Jakarta Dijamin Tak Bakal Pincang
• HUT ke-73 TNI, Ini Makna Dibalik Motif Seragam Loreng, Digunakan Juga di Peralatan Militer
Akun Instagram @TNI_indonesia_update pun memposting video ketika Anggota Kopassus itu tengah mempraktikan tenaga dalamnya.
Dalam keterangna postingannya, akun tersebut menjelaskan, Anggota Kopassus tersebut mengaplikasikan beladiri Merpati Putih.
"DENGAN KEMAMPUAN TENAGA DALAM PRAJURIT KOPASSUS BERHASIL TEMUKAN MAYAT YANG TERTIMBUN LONGSOR
Anggota dr Batalyon 14 Grup 1 Kopassus mengaplikasikan Beladiri Merpati Putih dengan Teknik “Getaran” yg dapat berhasil menemukan 2 mayat Korban Bencana Longsor di Kabupaten Bogor.
Merpati Putih merupakan Roh beladiri Kopassus yg sudah di ajarkan sejak th 1975. .
.
.
Walaupun Beladiri baru datang silih berganti tetapi Merpati Putih tetap menjadi Icon beladiri Kopassus. Merpati Putih menggunakan tenaga dalam asli manusia, dengan teknik olah napas.
Pada orang biasa, tenaga asli tersebut dapat dilihat dan digunakan hanya pada saat orang bersangkutan dalam kondisi terdesak saja.
.
.
Misal: melompat pagar saat anjing mengejarnya di jalan yang buntu. Dalam keadaan kembali normal / tidak terdesak, orang tersebut serasa tidak percaya telah melompati pagar yang tinggi tersebut.
Maka di dalam Pencak Silat ini, bagaimana menggunakan tenaga ekstra asli manusia tersebut pada saat normal, kapanpun dan di manapun.
BERSAMA RAKYAT TNI KUAT," tulis akun @TNI_indonesia_update dalam keterangan postingannya.
Dalam bencana yang baru-barui ini terjadi di Palu dan Donggala pun TNI turut mengeluarkan tenaga membantu penanganan pascagempa dan tsunami.
Sejumlah bantuan dikirimkan dari TNI.
Dikutip dari Kompas.com, Sejumlah personel TNI telah diberangkatkan ke Palu, Sulawesi Tengah, pasca gempa yang melanda wilayah tersebut.
Para anggota TNI tersebut berasal dari Batalyon Kesehatan (Yonkes) yang diberangkatkan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang.
“Dari Halim dan di Malang total sekitar 250 personil TNI Yonkes (Batalyon Kesehatan) dari Kostrad dan dari Marinir,”papar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Novyan Samyoga melalui sambungan telepon dengan Kompas.com, Sabtu (29/9/2018).
Samyoga menuturkan, sampai saat ini telah diterbangkan 5 pesawat menuju Palu, Sulawesi Tengah.
• HUT ke-73 TNI: Kisah Perjuangan Kolonel TNI Sugiono, Hentikan Pemberontakan di Sulawesi dan Dibunuh
• HUT ke-73 TNI: Kisah Perjuangan Kolonel TNI Sugiono, Hentikan Pemberontakan di Sulawesi dan Dibunuh
Pesawat tersebut mengangkut pasukan TNI hingga dukungan logistik untuk membantu korban gempa.
Selain itu, akan diangkut juga sukarelawan serta wartawan.
“Total sudah ada 3 pesawat Hercules kemudian satu pesawat boeing 737 dan satu pesawat CN 295,” tutur Samyoga.
Samyoga mengatakan, tiga pesawat Hercules tersebut digunakan untuk mengangkut batalyon kesehatan TNI dan beberapa bantuan logistik untuk para korban gempa di Palu, Sulawesi Tengah.
Lalu, kata Samyoga, untuk pesawat Boeing 737 digunakan untuk memberangkatkan sejumlah pejabat seperti Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan lainnya.
Sementara itu, lanjut Samyoga, pesawat CN 295 digunakan untuk memberangkatkan sejumlah personel dari Basarnas.
“Dari personel Basarnas juga telah berangkat menggunakan pesawat CN 295,” kata Samyoga.
Lebih lanjut, saat ditanya adakah kendala yang dihadapi saat pendistibusian bantuan, baik tenaga kesehatan atau logistik untuk para korban gempa di Palu, Samyoga menjawab tak ada kendala berarti setelah Bandara Mutiara Sis Al-jufri di Palu telah kembali beroperasi.