Polemik Ratna Sarumpaet

Ratna Sarumpaet Berbohong, Langkah Prabowo-Sandiaga dan Desakan Tim Jokowi

Wajah Ratna Sarumpaet yang babak belur ternyata bukan akibat dianiaya melainkan sedot lemak di RS Bina Estetika pada 21 September 2018.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma
Aktivis Ratna Sarumpaet melaksanakan jumpa pers untuk mengklarifikasi berita penganiayaan dirinya, Rabu (3/10/2018). 

"Saya juga jelaskan beliau usia 70 tahun, dan saya dapat berita dari keluarganya beberapa bulan ini, ada beberapa kegiatan dan tindakan beliau yang bisa dikatakan kemungkinan beliau di bawah tekanan kejiwaan atau depresi," kata Prabowo di Kediamannya, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, (3/9/2018).

Calon Presiden 2019 Prabowo Subianto meminta maaf pada publik karena telah ikut menyuarakan kebohongan yang dikarang oleh Ratna Sarumpaet terkait penganiayaan.
Calon Presiden 2019 Prabowo Subianto meminta maaf pada publik karena telah ikut menyuarakan kebohongan yang dikarang oleh Ratna Sarumpaet terkait penganiayaan. (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Bahkan, menurut Prabowo, terindikasi depresi yang dialami Ratna sarumpaet sangatlah berat. Hanya saja ia tidak tahu penyebab tekanan kejiwaan yang dialami Ratna.

"Saya tidak tahu, saya kira setiap orang kan bisa alami. Beliau berusia 70 tahun, bermasalah ekonomi, mungkin macam macam," katanya.

Prabowo enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai kemungkinan Ratna mengalami depresi. Menurutnya hal tersebut merupakan ranah pribadi, dan secara personal ia masih menghormati Ratna Sarumpaet.

"saya juga tidak mau ikut urusan privasi saya tidak mencampuri, tapi dalam hal ini saya empati, saya kasihan sama beliau sebagai manusia," pungkasnya.

Sandiaga Uno Bakal Lapor Polisi

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno akan melaporkan Ratna Sarumpaet ke polisi karena telah berbohong terkait kabar penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet.

Ratna sempat mengaku dianiaya oleh sejumlah orang tak dikenal pada 21 September 2018 di Bandung, Jawa Barat.

"Seperti disampaikan cawapres kami yaitu Bang Sandi, akan melaporkan Bu Ratna ke pihak kepolisian," ujar Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, saat ditemui di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018) malam.

Dahnil mengatakan pihaknya merasa telah dirugikan dengan kebohongan Ratna Sarumpaet. Selain itu, ia juga menegaskan bahwa BPN telah memberhentikan Ratna Sarumpaet sebagai juru kampanye nasional.

Seperti diketahui, Ratna Sarumpaet merupakan salah juru kampanye nasional pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Kami merasa dirugikan oleh tindakan Bu Ratna. Sebab itu nanti tim hukum akan memutuskan dan mempersilahkan pihak kepolisian untuk memproses Bu Ratna secara hukum," kata Dahnil.

Reaksi Kubu Jokowi

Sekjen PKB, Abdul Kadir Karding
Sekjen PKB, Abdul Kadir Karding (Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha)

Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding melihat adanya upaya membangun opini publik bahwa pemerintahan Jokowi membungkam aktivis demokrasi dalam kasus Ratna Sarumpaet.

"Nah Bu Ratna Sarumpaet mengaku ke publik setelah dia diketahui bahwa polisi sesungguhnya punya data cukup, lengkap dan tidak terbantahkan dia tidak dipukul tapi operasi plastik," ujar Abdul Kadir Karding.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved