Gempa di Donggala
Dipeluk Jokowi, Ini Kisah Israel yang Selamat dari Gempa Palu, Sang Ibu Meninggal Karena Tsunami
Bocah berusia 6 tahun itu dipeluk Jokowi dan sempat berbincang dengannya saat hendak meninggalkan lokasi bencana.
"Israel dan Kim itu anak yang cerdas dan aktif. Mereka juga periang," kata Debby Sumenda, siswa kelas 3 SMA Katolik Palu yang juga dekat dengan keluarga Israel.
Dalam berkomunikasi, Israel dan Kim sehari-hari menggunakan dua bahasa, Indonesia dan Inggris.
"Israel dan Kim juga rajin ke Sekolah Minggu," kata Claudya.
Kakek Israel dan Kim adalah Pendeta Dr Hans Limbara, pemimpin Gereja Pantekosta di Indonesia Jemaat Pedati Palu.
5. Sering Mengiggau
Saat tertidur, Israel masih sering mengigau dan tiba-tiba terbangun.
"Saat tertidur, Israel sering mengigau atau tiba-tiba terbangun. Mungkin dia masih teringat kejadian di anjungan," ujar Claudya.
Israel beruntung, setelah bertemu Presiden Jokowi, dia dan keluarganya langsung dibawa ke Makassar bersama neneknya, Lanny Sarongku.
6. Dirawat di Bali
Dari Makassar, mereka terbang ke Bali untuk menjalani perawatan. Salah satu dari pamannya di sana adalah dokter.
Israel tidak boleh menangis, pesan itu selalu diingatnya. Jika menangis, sang ibu juga akan bersedih.
7. Minta Ikut Jokowi
Saat bertemu Jokowi, Israel mengungkapkan keinginannya untuk mengikutinya masuk ke dalam mobil.
"boleh ikut, tidak?" tanya Israel.
Jokowi menjawab, "Nunggu di rumah saja, nanti besok sekolah, belajar. Yang pintar ya.".
Sang anak mengatakan, dirinya tidak bisa bersekolah. Sebab, sekolahnya rusak akibat gempa.
Presiden pun berjanji kepada sang anak tersebut untuk segera memperbaiki bangunan sekolah agar dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasa. "Iya," jawab sang anak.
(TribunnewsBogor.com/Yudhi Maulana)