IMF-World Bank Disebut Mewah, Mantan Menkeu Ungkap Soal Pengaturan Anggaran dan Singgung Asian Games
Pertemuan Tahunan IMF- World Bank 2018 dianggap terlalu mewah, mantan Menkeu Era SBY lantas membeberkan soal pengaturan anggaran.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Muhammad Zulfikar
"Setelah itulah baru anggaran disusun," tulis Muhammad Chatib Basri.
Permasalahan besar dan kecilnya anggaran penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 sesuai dengan kewenangan pemerintah.
Hal tersebut serupa dengan perhelatan Asian Games 2018.
• Ganjil Genap Akan Diterapkan di Bali Selama Pertemuan IMF-Bank Dunia
• Ekonom Amerika Kritik Jokowi Soal Rupiah, Fadli Zon Setuju dan Sindir Perhelatan IMF di Bali
"Dan itu terserah Indonesia mau membuatnya besar atau kecil. Sama spt Asian Games juga," tulis Muhammad Chatib Basri.
2018.
Tak hanya itu sebelumnya ia menegaskan, helatan tahunan ini memang diajukan oleh SBY di Tahun 2014.
Chatib Basri juga mengungkapkan kalau proses untuk menjadi tuan rumah tidaklah mudah, karena harus bersaing dengan negara lain.
Hal itu dijelaskan Chatib Basri karena ada yang mempertanyakan apakah ada bukti kalau yang mengajukan IMF adalah SBY, di mana menteri keuangannya saat itu adalah dirinya.
"Ya benar, bersama Bank Indonesia , pemerintah mengajukan diri menjadi tuan rumah pertemuan tahunan Sept 2014.
Prosesnya tdk mudah, bersaing dg negar2 lain.
Indonesia dipilih menjadi tuan rumah Okt 2015, kalau sy tdk salah," cuitnya, Minggu (7/10/2018).
• Ciptakan Suasana Kondusif, Ketua DPR Tekankan Pengamanan Asian Games 2018 dan Annual Meeting IMF
• Managing Director IMF Puji Jokowi, Fadli Zon: Terus Apa Hebatnya
Namun, ia membantah bahwa pertemuan tahunan ini ditujukan agar Indonesia mendapat utang dari IMF lagi.
"Sama sekali tidak. Ini adalah pertemuan tahunan World Bank and IMF.
RI jadi tuan rumah. Di Asia sejauh ini baru 4 negara.
Disana dibahas perkembangan situasi ek. dunia. Tidak ada kaitan dg menambah utang IMF. Indonesia tdk dalam program IMF," jelasnya.
Karena banyak pernyataan yang ditujukan padaya, Chatib Basri kemudian menuliskan cuitan panjang mengenai sejarah Indonesia jadi tuan rumah IMF tahun ini.