Sederet Fakta Terbongkarnya Jasa Telepon Seks di Tangerang: Gaji Operator Hingga Bos Korea

Bisnis esek-esek itu terbongkar ketika anggota Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota mendapatkan pesan singkat dari pelaku RZ (20).

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Ega Alfreda
Para wanita operator premium jasa pemuas pria hidung belang memalui telefon di Tangerang, Selasa (9/10/2018). 

Target itu diberikan oleh pemilik perusahaan lendir yang telah beroperasi lebih dari lima tahun berlokasi di Ruko Mutiara Karawaci Blok D26, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang Selatan yakni, Myung Ha Moon (55).

"Selain melayani via telefon, mereka juga melayani hubungan seks ketemu langsung di hotel dari perjanjian," terang Harry.

Ia melanjutkan, dalam sebulan, perusahaan lendir itu dapat meraup untung dari Rp 150 juta hingga Rp 300 juta perbulannya.

Kini kelima wanita operator, Myung Ha Moon, dan Rizki yang bertugas sebagai penyebar pesan singkat harus rela digiring ke Hotel Prodeo Polres Metro Tangerang untuk proses penyidikan.

Para tersangka pun dikenakan pasal 27 ayat 1 Undang-undang nomor 19 tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

"Dengan ancaman hukuman enam tahun penjara," tegas Harry.

Bos Korea

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Harry Kurniawan, saat menunjukan barang bukti prostitusi online melalui sambungan telefon yang kerap terjadi di Kota Tangerang, Selasa (9/10/2018).
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Harry Kurniawan, saat menunjukan barang bukti prostitusi online melalui sambungan telefon yang kerap terjadi di Kota Tangerang, Selasa (9/10/2018). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Dua warga kebangsaan Korea nekat menjalani bisnis telepon seks di Tangerang.

Keduanya diketahui bernama Myung Ha Moon berusia 55 tahun dan Lim alias Madam yang masih menjadi buron dan merupakan warga negara Korea juga.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan, bahkan keduanya telah menggeluti dunia lendir tersebut selama lebih dari lima tahun.

"Keduanya merupakan kebangsaan Korea dan tidak lancar berbahasa Indonesia. Satu masih kami kejar dengan julukan Madam," kata Harry saat melakukan rilis di Mapolrestro Tangerang Kota, Selasa (9/10/2018).

Mereka pun dapat meraup untung hingga Ratusan juta perbulannya sekira Rp 150 juta hingga Rp 300 juta dan dapat menyewa sebuah ruko di kawasan Karawaci, Tangerang Selatan sebagai kantornya.

Menurut Harry, perusahaan lendir itu memiliki lima operator wanita yang bertugas untuk melayani pria hidung belang via telefon.

Kelima operator itu pun tidak semerta-merta datang melamar pekerjaan sebagai operator esek-esek namun, pemilik usaha lendir itu menipu mereka mengaku sebagai perusahaan internet.

"Mereka (operator) melakukan pelamaran membawa berkas lamaran seperti biasa ke perusahaan ini. Pemilik perusahaan menutup dengan mengaku ini adalah perusahaan jasa pelayanan internet," terang Harry.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved