Ketika Dirigen Aremania Dilarang Masuk Stadion Seumur Hidup, Bos Arema FC: Jadikan Perenungan Massal

PSSI menjatuhkan sanksi berta kepada Arema FC. Bahkan Dirigen Arema FC Yuli Sumpil dihukum tak boleh masuk stadion di Indonesia seumur hidup.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Wahyu Aji
kolase SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM // Instagram @aremafans
Aremania memberikan dukungan kepada Arema saat melawan Mitra Kukar pada laga pekan pertama Liga 1 di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (24/03/2018) sore // Yuli Sumpil 

TRIBUNJAKARTA .COM - Komite Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) baru-baru ini telah menetapkan sanksi untuk Arema FC.

Arema FC mendapatkan sanksi setelah menjalani pertandingan melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (6/10/2018).

Dalam laga tersebut, Komdis PSSI menemukan sejumlah pelanggaran yang dilakukan suporter Arema FC, Aremania.

Beberapa pelanggaran di antaranya adalah pengeroyokan yang dilakukan suporter Arema FC terhadap suporter Persebaya Surabaya.

Kemudian adanya intimidasi yang dilakukan oleh suporter Arema FC dengan cara mendekati pemain Persebaya Surabaya saat jeda laga.

Dikutip dari laman resmi PSSI, atas pelanggaran tersebut, Arema FC diberi sanksi larangan menggelar pertandingan tanpa penonton pada laga home dan suporter Arema FC dilarang memberikan dukungan juga pada saat laga away sampai akhir musim kompetisi 2018.

Video Detik-detik Kericuhan Suporter Arema FC: Masuk Lapangan dan Tantang Kiper Persebaya

Jelang Madura United Vs Persija Jakarta, Teco Puji Pelatih Madura United 

Tak hanya itu, Arema FC juga dikenakan sanksi denda Rp 100 juta lantaran adanya penyalaan flare dan pelemparan botol yang dilakukan suporter Arema FC.

Kemudian, Komdis PSSI juga turut menjatuhkan sanksi kepada dua suporter Arema FC, yakni Yuli Sumpil dan Fandy.

Keduanya diberikan sanksi karena dinilai telah memprovokasi penonton lain dengan cara turun ke lapangan.

Yuli Sumpil yang merupakan seorang dirigen Aremania dihukum tidak boleh masuk stadion di wilayah Republik Indonesia seumur hidup. Begitu pun dengan Fandy.

“PSSI memastikan setiap pelanggaran disiplin Kompetisi, mendapatkan sanksi. Tidak ada toleransi,” kata Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono seperti dikutip dari laman PSSI.org.

Aksi Yuli Sumpil saat berada di stadion

Menanggapi sanksi yang dijatuhkan PSSI, CEO Arema FC, Iwan Budianto menilai sanksi tersebut berat bagi kelangsungan hidup klun.

Namun demikian, Iwan Budianto menerima atas keputusan Komdis PSSI tersebut.

Persija Jakarta Waspadai Kecepatan Greg Nwokolo di Lini Depan Madura United

Bomber Persib Bandung Jonathan Bauman Curhat Jelang Laga Kontra Persipura Jayapura

Iwan Budianto tak menampik, sanski yang diberikan PSSI juga akan berdampak pada pelaku usaja kecil seperti asongan atau pedagang kaki lima (PKL) yang mendapat rezeki saat Arema FC berlaga di Stadion Kanjuruhan.

Bos Arema FC itu juga menilai bahwa sanksi PSSI akan menjadi keresahan warga Malang Raya dimana Arema FC  yang selama ini menjadi salah satu hiburan yang banyak diminati masyarakat Malang Raya, bahkan juga menjadi image bersama yang dimanfaatkan sebagai brand usaha kecil masyarakat.

“Tidak hanya bagi klub yang kehilangan dukungan dari Aremania di saat posisi Arema FC  di klasemen masih berada di posisi yg mengkhawatirkan, Klub juga kehilangan pendapatan, tentu akan berpengaruh terhadap operasional kelangsungan hidupnya. Tidak hanya pemain dan official, tapi nasib karyawan juga akan terdampak,” ucapnya seperti dilansir dari laman resmi Arema FC, Jumat (12/10/2018).

Meski begitu, lanjut Iwan, Arema FC merupakan sebuah klub yang menjunjung tinggi integritas Sepakbola itu sendiri.

Sehingga, kata dia, penegakan regulasi harus dihormati dan dipatuhi serta siap menghadapi konskuensinya bila sudah terjadi pelanggaran berat.

Iwan Budianto pun berharap, hukuman yang dijatuhkan kepada Arema FC dan Aremania dapat menjadi momentum perubahan perilaku positif bagi semua pihak, tidak hanya klub, panpel, tapi juga suporter.

“Jangankan dihukum sampai akhir musim, Sejujurnya Arema FC  ikhlas jika harus dihukum 10 tahun tanpa penonton dan sanksi lainnya, asalkan mampu membawa revolusi perubahan perilaku positif bagi suporter Indonesia. Kita siap menjadi martir perubahan kebaikan dalam sepakbola kita,” ujarnya.

Klasemen Liga 1: Persib Bandung Terancam, PSM Makassar Diuntungkan

PSSI Keukeh Gunakan Stadion Patriot untuk Timnas, Gede Widiade: Kandangnya Persija Jakarta di Sini

Kendati demikian, Iwan menegaskan bahwa Arema FC akan menjalani hukuman ini dengan tegak kepala dan menjadi cambuk untuk perubahan dan patuh terhadap penegakan regulasi.

“Kita tidak akan mengajukan banding. Namun akan berada di barisan terdepan untuk membangun kesadaran para suporter utamanya Aremania agar berubah menjadi lebih baik,” tegasnya.

Di sisi lain, Iwan Budianto juga memohon agar Aremania mawas diri dan intropeksi, serta tetap menjaga keutuhan dan persatuan antar Aremania.

“Jadikan perenungan massal dan jadikan momentum untuk berubah dalam sikap dan berperilaku yang baik dalam mendukung tim kebanggaan kita,”katanya.

Iwan Budianto pun mengimbau kepada semua pihak agar tidak merespon dan bereaksi negatif atas keputusan Komdis PSSI.

”Hentikan perdebatan. Tapi kita perlu bangkit bersatu untuk berubah lebih baik. Jika perlu kita harus lebih sering bertemu berdiskusi berbicara dari hati ke hati agar kejadian serupa tidak terjadi dan tidak diulang ulang lagi di masa yg akan datang” tegasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved