Kopi Kapal Api Hingga Indomie Akan Dijual di Alibaba, Begini Kata Jack Ma
Indonesia dalam ajang pesta belanja online 11.11 alias Single’s Day di China. Sejumlah produk Indonesia seperti kopi hingga biskuit akan dijual.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Produk makanan tersebut dipilih lantaran stok kelima produk tersebut telah memenuhi syarat minimal untuk dijual di marketplace Alibaba, yakni 1 juta produk.
"Kenapa makanan? Merekalah yang bisa diterima Alibaba, karena sudah ada di platform mereka. Harus 1 juta stok minimal di sana dan harus bisa deliver dalam waktu tersebut," jelansya.
Namun demikian, Triawan tak menutup kemungkinan apabila ke depannya permintaan produk Indoensia yang lain terus bertambah.
"Ke depan kami harus siapkan lagi produknya untuk menangkap pasar," ungkap Triawan.
Datang sebagai penasehat
Sementara itu Jack Ma menyebut bahwa, kedatangannya itu bukan sebagai pimpinan dan pendiri Alibaba.
“Saya datang ke acara ini bukan sebagai pebisnis, pemilik Alibaba, saya datang sebagai penasihat dan memenuhi tugas saya,” kata Ma di sela pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di The Laguna Resort, Nusa Dua, Bali, Sabtu (13/10/2018).
• Jack Ma Berbincang dengan Menteri-menteri: Bahas Kecerdasan Buatan hingga Hubungan Cina-Indonesia
• Akhirnya Tahu Sumber Dana Pertemuan IMF-World Bank 2018 di Bali, Andi Arief: Saya Benar-benar Kaget
Jack Ma merupakan penasihat pemerintah untuk Peta Jalan E-commerce Indonesia.
Menurut dia, sebagai penasihat, ia bertugas membantu perbaikan infrastruktur internet dan e-commerce Indonesia.
Jack Ma menjelaskan, kerja sama antara Indonesia dengan Alibaba antara lain bagaimana UKM dan pengusaha Indonesia dapat diuntungkan dari pesta belanja online terbesar, yakni 11.11 atau Single’s Day di China.
Selain itu, topik lain yang dibicarakan adalah tentang peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia.
Alibaba akan memberikan pelatihan dan pendidikan kepada ribuan enjinir dan pelaku teknologi Indonesia.
Kemudian, Ma mengungkapkan bahwa kerja sama lainnya yang dibicarakan adalah terkait perilaku transaksi nontunai di Indonesia.
Kemajuan ekonomi dan teknologi digital, imbuh Ma, dapat dimanfaatkan untuk membantu kegiatan bisnis di Indonesia.
“Semua bisnis di Indonesia dapat (menggunakan) e-cloud, e-commerce, dan e-payment. Kami juga mendiskusikan bagaimana transaksi nontunai di Indonesia dapat meningkat,” ungkap Ma.
Menurut dia, dengan memanfaatkan kanal digital, maka pemerintah bisa lebih efisien dan UMKM bisa memperoleh manfaat dan keuntungan dalam bisnis serta akses pasar.
“Ini adalah pertemuan yang sangat menarik dan kami akan terus melakukan pertemuan untuk memperbaiki e-commerce dan internet,” jelas Ma.