Pilpres 2019
Sebut Jadi Korban Permainan Politik, Mahfud MD Bandingkan Dirinya dengan Soekarno hingga Gus Dur
Mahfud MD menyebut dirinya sebagai korban dalam permainan politik, ia lantas membandingkan dengan Soekarno hingga Gus Dur.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Erik Sinaga
Mahfud MD mengaku membayangkan Soekarno yang sudah berjuang mati-matian demi Indonesia namun harus jatuh dari tahta kekuasaannya bahkan diasingkan.
"Yang kedua untuk saya, taruh lah saya ini menjadi korban dari permain politik ntah oleh siapa, tapi saya bilang saya ini siapa-siapa kan, tidak apa-apa," ucap Mahfud MD.
"Saya membayangkan Bung Karno itu dulu sudah berjuang habis-habisan menjadi presiden 21 tahun dijatuhkan juga disolasi juga alangkah menderitanya," tambah Mahfud MD.
Bukan cuma Soekarno, Mahfud MD juga membandingkan pengalaman tak menyenangkannya itu dengan presiden keempat Gus Dur.
• Minta Maaf Ratna Sarumpaet Berujung Tersangka, Mahfud MD Kasih Penjelasan
• Mahfud MD Ingatkan Fahri Hamzah Soal e-KTP Seusai Disinggung Hoaks Jabatan Cawapres
Mahfud MD mengatakan Gus Dur yang kala itu tengah berkuasa harus keluar dari istana hanya dengan mengenakan celana pendek.
"Gus Dur sudah berkuasa harus keluar dari istana dengan tampil mengenakan celana kolor," terang Mahfud MD.
Mahfud MD kemudian kembali membandingkan peristiwa dramatis dalam pemilihan cawapres kala itu dengan pengalaman buruk presiden kedua RI, Soeharto.
Menurut Mahfud MD, Soeharto yang sudah menjabat selama 32 tahun terusir juga dari istana.
"Lalu Pak Harto 32 tahun berkuasa akhirnya terusir dari istana," ucap Mahfud MD.
• Nadirsyah Hosen Pertanyakan Nalar Fahri Hamzah Saat Sebut Mahfud MD Korban Kebohongan di Pilpres
• Fahri Hamzah Sebut Mahfud MD Juga Korban Kebohongan di Pilpres, Nadirsyah Hosen: Nalarnya Cacat
Mahfud MD kembali menegaskan pengalaman pahitnya saat pemilihan cawapres bukan lah apa-apa, dibandingkan dengan para pemimpin bangsa terdahulu.
Pasalnya Mahfud MD mengatakan hanya tak jadi menjabat sebagai cawapres Jokowi.
"Nah saya kan belum jadi apa-apa, hanya tidak jadi diumumkan. Lalu apa? ya sudah," ujar Mahfud MD.
Pelajaran terakhirnya yang didapat diambil dari drama pemilihan capres itu adalah bagi kaum milenial.
Mahfud MD berharap meski mungkin masyarakat merasa kecewa namun memilih pemimpin negara tetap harus dilakukan.
Menurut Mahfud MD hal tersebut bertujuan mencegah orang yang tak baik untuk menjadi pemimpin.