Kadiv Humas Polri Bantah Ada Intervensi ke Kantor Muhammadiyah
Setyo menjelaskan, bahwa kedatangan petugas kepolisian ke kantor-kantor PD Muhammadiyah merupakan hal yang biasa dilakukan oleh pihaknya
Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar
TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Koordinator Juru Bicara Badan Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan, belakangan ini banyak kabar dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah bahwa kantor mereka kerap didatangi petugas kepolisian.
Namun, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto membantah, bila pihaknya melakukan intervensi kepada kantor-kantor PD Muhammadiyah, seperti yang diungkapkan Dahnil Anzar.
"Kalau kita intervensi saya kira tidak. Kita tidak memilih satu atau menggiring salah satu calon," ujar Setyo di Universitas Borobudur, Makasar, Jakarta Timur, Kamis (18/10/2018).
Setyo menjelaskan, bahwa kedatangan petugas kepolisian ke kantor-kantor PD Muhammadiyah merupakan hal yang biasa dilakukan oleh pihaknya.
Karena hal itu terkait tugas kepolisian, untuk menjalis komunikasi kepada organisasi penyelenggara sebuah acara, agar saat berlangsungnya acara dapar berlangsung aman dan kondusif.
“Tidak hanya Pemuda Muhammadiyah saja. Ketika ada organisasi pemuda yang akan melakukan Munas, pasti temen-temen di wilayah melakukan komunikasi juga. Paling tidak siapa saja yang berangkat ke Jakarta. Siapa yang mewakili daerah tersebut, itu menjadi hal biasa,” ujar Setyo.
• KPK Geledah Rumah Bos Lippo James Riady, Sekuriti Jaga Ketat Pintu Masuk
• Fadli Zon Nilai Ahmad Dhani Tidak Layak Dijadikan Tersangka
Sebelumnya, Dahnil menduga bahwa kedatangan petugas kepolisian tersebut ada kaitannya dengan dirinya yang menjadi bagian dari timses Prabowo-Sandi.
"Saya tegaskan posisi saya di sini tidak terkait Pemuda Muhammadiyah, karena saya ingin secara institusional Pemuda Muhammadiyah dan Muhammadiyah itu sendiri tetap netral, tidak dipolitisasi," ujar Dahnil di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (16/10/2018).
Karena rumor tersebut, Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah mengirimkan surat yang berisikan permitaan klarifikasi Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian.
Terkait rumor intervensi pada Muktamar Pemuda Muhammadiyah di Yogyakarta pada 25 hingga 28 November 2018.
Surat permintaan klarifikasi tersebut sudah dikirimkan pada 17 Oktober, dan sudah diterima Mabes Polri.