DBL DKI Jakarta
6 Fakta Ramzy Suporter Tampan DBL Indonesia: Mau Kuliah Penerbangan di Jepang Hingga Jago Beladiri
Tak cuma tampan, yuk simak tujuh fakta menari soal Ramzy suporter DBL Jakarta yang katanya masih jomblo dan suka beladiri ini.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Y Gustaman
“Sebenarnya mama juga gak mau anaknya jauh-jauh banget sekolahnya makanya Filipina jadi pilihan juga,” sambung dia.
Remaja yang berdomisili di kawasan Bintaro Sektor 2 itu memang suka bersosialisasi dan cepat bosan.
Itu juga yang menjadikan alasan ia ingin mengambil keputusan menjadi seorang pilot.
“Soalnya dasarnya saya orangnya cepat bosan, dan suka banget ketemu sama orang-orang baru. Nah kalau pilot itu kan pasti ketemu passenger beda tiap harinya. Kerasanya sih gak bosan,” terang Ramzy.
2. Memimpin Sejumlah Organisasi di Sekolah
Saat ditelurusi lebih dalam, Ramzy yang kelahiran 2002 tersebut sering memimpin berbagai keorganisasian di SMAN 34 Jakarta.
“Kebetulan juga saya tim leader di suporter DBL kemarin, saya juga ikut dan saya juga ikut dim debat bahasa Indonesia dan Inggris di sekolah,” ujar Ramzy di kawasan Tangerang Selatan, Minggu (21/10/2018).
• Bawa Tim Putri SMAN 28 Juara Honda DBL Jakarta, Sophia Mengaku Belum Mau Konsen di Basket
• Pelatih SMAN 3 Jakarta Fokus Bangun Tim untuk Tampil di Honda DBL DKI Jakarta Championship Series
3. Pernah Cedera Kaki
Datang menyemangati SMAN 34 bertanding di DBL Jakarta, Ramzy pun juga menggemari olahraga.
Bukan basket, tapi tapi Ramzy aktif berolahraga futsal dan sepak bola.
“Kalau di DBL itu untuk support saja, tapi kalau di sekolah saya mainnya kalau gak futsal ya sepakbola,” ujar Ramzy saat ditemui TribunJakarta.com di bilangan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Minggu (21/10/2018).
Sayangnya remaja kelahiran tahun 2002 itu sudah tidak terlalu aktif bermain futsal dikarenakan cedera ligamen yang dideritanya sejak tahun lalu akibat bermain futsal.
Ia bercerita mengidap cedera di sendi kakinya itu sejak Oktober 2017 saat bermain futsal. Namun, ia tidak mengindahkannya sebab awalnya hanya sekedar kesleo biasa.
Nyeri yang berkelamaan akhirnya pada Juni 2018 ia menjalani operasi yang mengharuskan dirinya berhenti bermain futsal dalam kurun waktu satu tahun.
“Main sih masih, cuma dikurangi banget intensitas mainnya,” sambung Ramzy.