Info Kesehatan

Awkarin Akui 'Keracunan' Instagram, Ternyata Ini Tanda-tandanya dan Cara Mengatasinya

Awkarin mengaku dirinya 'keracunan' Instagram. Berikut ciri-cirinya dan cara mengatasi kecanduan Instagram.

Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Y Gustaman
www.espacios.media/Tangkapan layar YouTube Karin Novilda
Lambang akun Instagram (kiri) dan selebgram Karin Novilda atau Awkarin 

TRIBUNJAKARTA.COM - Selebgram Karin Novilda atau yang akrab disapa Awkarin mengaku dirinya sudah 'keracunan' saat menggunakan media sosial, terlebih Instagram.

Hal itu sempat ia sampaikan melalui video di kanal Youtubenya, Karin Novilda, Senin (22/10/2018).

Pernyataannya itu keluar setelah dirinya merasa senang ketika mendapat likes dan komentar pujian di Instagram.

Namun belakangan ia tersadar, justru itulah racun untuk dirinya sendiri.

Sebab ketika tidak mendapatkan interaksi atau engagement media sosial yang sesuai ekspektasinya, dirinya jadi mudah sedih bahkan depresi.

Akhirnya, perempuan kelahiran Jakarta ini pelan-pelan meninggalkan media sosial, terlebih Instagram, yang sudah membesarkan namanya.

"It felt so good, socializing tanpa handphone, (sangat merasa baik saat bersosialisasi tanpa gawai)," ujarnya sambil tersenyum.

"Aku baru sadar banget kalau ternyata media sosial se-toxic itu. Alhamdulillah aku udah kembali pulih, aku udah jadi Karin yang bahagia lagi walau tanpa media sosial," tambahnya.

Lalu, apa saja ciri orang yang keracunan Instagram?

Dilansir dari Kompas.com, seorang psikiater konsultan dari NHS, dr. Sarah Vohra menjelaskan dirinya belum bisa mendiagnosis seseorang yang mengalami kecanduan media sosial, namun ia meyakini kejadian tersebut nyata.

"Hal ini sama seperti seseorang yang kecanduan alkohol, mereka akan terus mencarinya meskipun tahu alkohol merusak kesehatan," kata dia.

Putrinya Putuskan Hijrah dan Jadi Relawan Bencana di Palu, Ayah Awkarin Ungkap Kebahagiaannya

Awkarin Beberkan Kisah Masa Lalunya, Young Lex Beri Komentar

Vakum dari Instagram, Awkarin Muncul Bantu Korban Gempa Palu dan Donggala

Begitu pula dengan mereka yang mengalami kecanduan media sosial, akan selalu tak betah berlama-lama jauh dari ponselnya.

Bahkan ponsel menjadi barang pertama yang dicari ketika bangun tidur meskipun mungkin mereka tahu bahwa penggunaan yang terlalu sering bisa berdampak pada kesehatan.

Setidaknya ada lima tanda perilaku ber-Instagram kita sudah tidak sehat.

1. Update setelah bangun tidur

Ciri pertama yang menandakan bahwa diri kita sudah tidak sehat menggunakan Instagram adalah mengunggah kiriman atau story setelah bangun tidur di pagi hari.

Hal itu bukti bahwa media sosial sudah merusak rutinitas sehari-hari.

Sebab, harusnya kita bisa membatasi penggunaan Instagram, terlebih saat waktu untuk relaksasi, istirahat, atau bahkan beraktivitas.

2. Mengedit wajah hingga jauh berbeda dari aslinya

Ketika mengunggah sesuatu ke media sosial, terkadang kita menggunakan filter untuk memperbaiki tampilan foto.

Namun, ketika foto wajah kita diedit terlalu berbeda dari wajah asli, hal itu bisa merefleksikan masalah kepercayaan diri.

3. Gangguan tidur

Seperti kata Awkarin, dirinya mengaku senang saat mendapat likes dan komentar pujian dari para pengikut.

Namun komentar yang datang sering kali juga bernada kontradiktif atau negatif.

Terlepas dari komentar positif dan negatif tersebut, apakah komentar orang-orang di media sosial mengganggu perasaanmu?

Atau kamu menyadari mulai sulit berkonsentrasi ketika bekerja?

Jika itu terjadi, maka ada kemungkinan kamu sudah mengarah pada kecanduan.

Tak hanya itu, memikirkan atau membalas komentar hingga larut malam bisa mengganggu rutinitas tidur kita yang juga berpengaruh pada kesehatan tubuh.

Simak 5 Rekomendasi Online Shop Ternama yang Jual Baju Keren dan Murah di Instagram

Sederet Online Shop Terkenal Jual Baju Murah dan Bagus di Instagram, Ada yang Dibawah Rp 100 ribu!

Timnas U-19 Indonesia Takluk, Instagram Kapten Nurhidayat Jadi Sorotan

4. Bosan ketika tak memegang ponsel

Kebiasaan memakai Instagram, baik mengunggah kehidupan sendiri atau melihat keseharian orang lain akan membuat kita terus memegang ponsel.

Hal itu juga berdampak pada interaksi kita di dunia nyata.

Sehingga ketika tidak memegang ponsel, kita akan merasa bosan atau gelisah.

5. Memantau 'likes'

Awkarin mengatakan, dirinya rajin memantau engagement akun Instagramnya.

Ia bahkan mengaku sempat sedih hingga depresi ketika engagement Instagramnya tak sesuai harapan.

"Kayak jadi over thinking dan over reacting. 'Apa yang kurang dari foto ini? Kayaknya udah bagus deh'. Sampai besoknya aku mikir lagi, cari ide lagi, apa yang harus dilakuin dan difoto biar likes dan engagementnya banyak," terangnya.

Ya, mereka yang sudah mengarah pada kecanduan Instagram akan sangat memerhatikan jumlah "likes" atau feedback yang diberikan pada unggahan mereka.

Unggahan pada Instagram dianggap sebagai validasi akan kepercayaan diri, sehingga mereka akan khawatir ketika tak mendapatkan jumlah "likes" yang cukup banyak.

Maka tak heran jika Awkarin dan beberapa selebriti memutuskan untuk menutup akun media sosialnya karena merasa hidupnya terdistraksi.

Hal itu dilakukan demi menjaga ketenangan hidupnya.

Nah untuk menjaga diri agar tak keracunan menggunakan Instagram, ada baiknya kita mengubah kebiasaan dalam bermain media sosial tersebut.

1. Batasi melihat ponsel

Cobalah mengurangi waktu berponsel (screen time).

"Lakukan kegiatan lain untuk mengganti waktu berselancar di media sosial, seperti olahraga atau memasak," kata Vohra.

2. Tinggalkan ponsel sebelum tidur

Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Pittsburgh pada 2017 menemukan, mengakses media sosial 30 menit sebelum tidur mengakibatkan buruknya kualitas tidur.

Jadi, cobalah untuk berhenti menggunakannya sebelum tidur.

Follow:

3. Atur waktu online

Aturlah waktu untuk mengakses Instagram dan tentukan batas waktu maksimal.

Termasuk waktu mengangkat telepon dan memantau lini masa, jika perlu.

"Penelitian menunjukkan, mood akan menurun jika waktu online kita panjang dan tidak diatur. Hal ini akan membuat kita merasa frustrasi, kesepian dan depresi," kata psikolog klinis Dr. Jessamy Hibberd.

Penggunaan Instagram secara berlebihan memang bisa mengganggu kesehatan.

Namun, bukan berarti kamu mutlak harus meninggalkannya.

Penggunaan secara wajar dan positif juga bisa memberi dampak yang baik. (TribunJakarta.com/Kompas.co/TribunJogja.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved