Tanggapi Tudingan Antek Asing hingga PKI, Jokowi: Kalau Saya Kejar Ratusan Orang Bakal Kena

Menangggapi tudingan seputar antek asing hingga PKI, Jokowi membahas soal hukum.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Erik Sinaga
Kompas.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat meninjau pameran lomba foto pembangunan infrastruktur yang ada di seluruh Indonesia di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (27/8/2017). Lomba yang diselenggarakan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mengusung tema Di Darat, Laut, dan Udara Infrastruktur Kita Bangun. 

Jokowi mengatakan semua label miring pernah disematkan kepada dirinya.

"Semua label sudah diberikan kepada saya, ntah PKI, ntah antek asing, kriminilitas ulama, anti Islam, engga tahu kurang apa lagi," terangnya.

Jokowi Jawab Tudingan Soal Antek Asing

Joko Widodo mengeluhkan banyaknya fitnah yang ditujukan kepadanya di dunia maya.

Termasuk fitnah yang menyebut dirinya sebagai antek asing.

“Bagaimana bisa saya disebut antek asing sementara Blok Mahakam yang selama ini dikelola Perancis dan Jepang kini 100 persen diserahkan sepenuhnya pengelolaannya pada Pertamina, begitu juga dengan Blok Rokan,” ucap Jokowi saat membuka Pendidikan Kader Ulama (PKU) XII yang diadakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor yang digelae di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (8/8/2018).

Jokowi juga menceritakan usaha pemerintah Indonesia yang melalui negosiasi alot berusaha mengambil alih mayoritas saham PT Freeport Indonesia.

“Saya dan para menteri juga berusaha ambil alih Freeport, alot sekali, bukan perkara mudah, kami sudah berupaya 3,5 tahun, kita ngotot dapat saham mayoritas 51 tahun, kalau tidak begitu Indonesia tidak mau,” tegas Jokowi.

Mantan Walikota Solo dan Gubernur Jakarta itu juga mengeluhkan suara sumbang masyarakat Indonesia yang tetap ada walaupun pemerintah secara resmi sudah memiliki mayoritas saham Freeport.

“Selama 40 tahun kita hanya dapat 9,3 persen saham Freeport semua diam saja, giliran sudah tanda tangan ‘head of agreement’ 51,2 persen itu suaranya jelek semua,” keluh Jokowi.

“Harusnya kesepakatan itu didukung penuh, karena hal itu langkah awal Freeport bisa jadi 100 persen dikelola Indonesia,” imbuh Jokowi.

Ia pun meminta masyarakat untuk cerdas dalam menerima informasi yang berseliweran di media sosial.

Jokowi mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terjebak dalam isu yang dipolitisasi.

“Masyarakat jangan mudah terjebak isu yang dipolitisasi karena memang isu-isu seperti itu ujung-ujungnya politik,” pungkas Jokowi.

Jokowi Buka Suara Soal Tudingan PKI

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved