Satu Keluarga Tewas, Polisi Temukan Surat Wasiat: Aku Sudah Sangat Lelah, Maafkan Aku
Tulisan tangan Fransiskus Xaverius Ong jadi surat wasiat. Dari surat wasiat tersebut polisi memburu pelaku pembunuhan satu keluarga di Palembang
Burung yang dibagikan, yakni burung jenis Murai dan Carter.
"Saya ini baru dua bulan kerja dengannya, kalau lagi kumpul dia ini orangnya sangat baik. Setahu saya dia ini orangnya selalu bahagia dan sepertinya tidak ada masalah. Jujur, saya sangat terkejut dengan kejadian ini. Saya kenal dengan dia, saat masih tergabung dalam komunitas pecinta burung," ujar Nanang, salah satu karyawan korban.
• Disebut Sindir Bisnis Baru Kaesang Pangarep, Gibran Rakbuming: Jangan Jadi Pengintil Orang Tua
• Anies Masih Tunggu Surat Kandidat Wakil Gubernur yang Ditandatangani 4 Orang Ini
Rumah keluarga FX Ong berdiri cukup mewah yang berada di dalam komplek di Jalan Kebun Sirih, Villa Griya Kebun Sirih Blok A 18 RT 05 RW 01, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Palembang.
Tampak di luar rumah, terdapat 10 kamera pengawas CCTV yang terpasang.
Rumah korban berlantai dua dan dibagi dua.
Di sisi kanan menjadi rumah tinggal dan di sisi kiri dijadikan kantor CV Frantincom yang bergerak di bidang pengadaan ATK.
Dari keterangan tetangga korban, tidak diketahui adanya peristiwa yang membuat FX Ong beserta keluarganya tewas.
Bahkan, pada malam saya sekali tidak ada suara tembakan.
"Kami tidak tahu kejadiannya. Tiba-tiba karyawannya sudah menemukan ada yang tewas. Setahu saya bapak Fransiskus ini sudah tinggal lima tahun dan rumahnya dijadikan kantor. Bapak Fransiskus ini orangnya baik dan juga keluarganya," Firman (42), tetangga korban.
Sementara itu di lokasi kejadian, Direktur Reskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Budi Suryanto mengatakan, petugas masih melakukan penyelidikan.
Namun, dipastikan tidak ada yang barang hilang di dalam rumah korban.

Petugas juga menemukan kertas bertuliskan tangan tersebut dan dijadikan barang bukti yang akan diperiksa oleh penyidik.
"Nanti akan dicocokkan dulu sama penyidik, itu tulisan tangan siapa. Saat ini jenazah para korban pun masih dalam proses untuk otopsi dan mengeluarkan proyektil yang masih bersarang di jasad para korban. Senjata korban tidak ada peredam, mungkin saja saat ditembak memakai bantal atau yang lainnya. Intinya saat ini masih menunggu hasil labfor," ujar Budi. (sripo/bew)