Piala Asia U 19
Jadi Anak Pedagang Sayur, Witan Sulaeman Disebut Tak Pernah Malu Ataupun Sombong
Witan Sulaeman jadi penentu kemenangan pada laga kontra UEA di Piala AFC U-19. Siapa sangka, sosok pahlawan itu merupakan anak dari pedagang sayur.
Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Erlina Fury Santika
TRIBUNJAKARTA.COM - Nama Witan Sulaeman makin menggema tatkala dirinya berhasil menjadi penentu kemenangan pada laga kontra Uni Emirat Arab (UEA) di Piala Asia U-19 dengan skor akhir 1-0.
Laga tersebut diselenggarakan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Rabu (24/10/2018) malam.
Namun siapa sangka, sosok pahlawan itu ternyata anak dari pedagang sayur di Palu, Sulawesi Tengah.
Ayah Witan Sulaeman sudah menjadi pedagang sayur sejak gelandang bernomor punggung 8 itu masih kecil.
Hal tersebut dibenarkan oleh kekasih Witan Sulaeman, Rismahani.
Kendati demikian Witan Sulaeman tak pernah malu untuk mengakui pekerjaan orangtuanya.
Pun sebaliknya, ketika masuk Timnas U-19 Indonesia, terlebih saat namanya melambung karena menorehkan gol, Witan Sulaeman tak pernah sombong.
"Dia itu nggak pernah malu. Nggak pernah sombong juga. Santai aja, polos," terang Rismahani saat dihubungi TribunJakarta.com, Kamis (25/10/2018) malam.
Rismahani menambahkan, saat Witan Sulaeman masuk timnas, keadaan finansial keluarganya berangsur-angsur membaik.
Witan Sulaeman, lanjut Rismahani, bahkan pernah melarang ibunya untuk berjualan lagi.
• Timnas Indonesia U-19 Siap Cetak Sejarah, Lolos Piala Dunia U-20
• Timnas Indonesia U-19 Hadapi Jepang di SUGBK, Berikut Daftar Harga Tiket dan Lokasi Penjualannya
• Egy Maulana Vikri Beberkan Kunci Kemenangan Timnas U-19 Indonesia atas UEA
"Ada perubahan. Dia udah ngelarang ibunya buat jualan. Katanya 'nggak usah, ngapain. Witan juga udah kerja' gitu," tutur dara berusia 18 tahun ini.
Lebih lanjut, Rismahani menyebut Witan Sulaeman kini tengah membangun bisnis baru untuk keluarganya.
Bisnisnya itu baru berjalan selama tiga bulan terakhir.
"Dia juga udah bangun usaha baru tuh, lagi proses. Bikin sarang (burung) walet. Di samping rumahnya."