Loksem Puri Kencana Pilihan Karyawan untuk Nongkrong Sambil Kulineran
Loksem Puri Kencana ini merupakan salah satu lokasi untuk para pedagang kaki lima yang terdata secara resmi di Suku Dinas Koperasi, UMKM.
Penulis: Novian Ardiansyah | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Novian Ardiansyah
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMBANGAN - Lokasi sementara di Jalan Puri Kencana, Kembangan, Jakarta Barat, mejadi tongkrongan asyik bagi sejumlah karyawan kantor karena bisa menikmati makanan dan minuman di sana.
Loksem Puri Kencana ini merupakan salah satu lokasi untuk para pedagang kaki lima yang terdata secara resmi di Suku Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, serta Perdagangan Kota Jakarta Barat.
Total ada sekitar 24 lapak milik pedagang yang menjajakan beragam kuliner makanan hingga minuman ringan.
Letaknya yang berada di antara gedung perkantoran, membuat Loksem Puri Kencana kerap dikunjungi oleh para karyawan.
Satu di antaranya ialah Adam, meski waktu sudah sore ia tetap menyempatkan diri untuk berkunjung ke Loksem Puri Kencana.
Bukan untuk mencari makan, melainkan hanya sekedar memesan minum dan bersantai.
"Sambil nunggu nanti mau ke kantor pusat juga, makanya mampir nyantai dulu di sini sambil minum sambil main game di handphone," ujar Adam di Loksem Puri Kencana, Jumat (26/10/2018).
Meski tidak setiap hari berkunjung, kata Adam, ia kerap menyempatkan diri untuk mengunjungi Loksem Puri Kencana.
"Beberapa kali sudah ke sini. Karena saya kan tugasnya di kantor cabang, paling ke sini sekalian mau ke kantor pusat juga," katanya.
Rai karyawan kantor lainnya mengaku kerap menjadikan Loksem Puri Kencana sebagai tempat bersantai lantaran suasananya nyaman.
"Enak sih di sini tempatnya, kalau sore juga enak lah buat santai juga," ujar Rai.
Sementara itu, Romi seorang pedagang mengatakan, jika Loksem Puri Kencana lebih ramai dikunjungi pada siang hari.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi pada sore, sejumlah lapak yang menjual berbagai macam kuliner memang terlihat sudah tutup.
Seperti lapak yang menjual pecel ayam, gado-gado, soto bogor, dan nasi rames sudah tidak buka pada sore.
"Ramainya pagi ke siang, orang-orang pas jam makan siang ke sini. Watung juga kebanyakan bukanya sampai siang, kalau sudah sore satu-satu pada tutup," kata Romi.
Namun, lanjut Romi, ada juga sebagian pedagang yang masih tetap buka hingga malam.
"Kalau saya buka sampai malam, sudah minta izin juga ke Sudin kalau buka sampai pukul 21.00 WIB. Buat tambah-tambahan karena ada saja yang beli nongkrong di sini juga kalau malam," tutur dia.