Pelajar SMK Sasmita Jaya Sudah Dibina Binmas Polda Tapi Masih Tawuran, Guru Heran
Guru SMK Sasmita Jaya 2 Pamulang, Tangerang Selatan, heran dengan tingkah laku siswanya yang masih saja tawuran.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG - Guru SMK Sasmita Jaya 2 Pamulang, Tangerang Selatan, heran dengan tingkah laku siswanya yang masih saja tawuran.
Guru sekaligus pembina Osis SMK Sasmita Jaya 2, Kisnandar, mengungkapkan semenjak peristiwa tawuran yang menewaskan pelajar SMK Sasmita Jaya 1, Ahmad Fauzan alias Ojan (18), dua bulan lalu pembinaan dari kepolisian sudah berjalan.
Kisnandar mengatakan pembinaan sudah dilakukan oleh pihak kepolisian dari tingkat Polsek Pamulang, Polres Tangerang Selatan hingga Polda Metro Jaya.
"Sudah pernah dari Binmas Polda," ujar Kisnandar.
Pihak sekolah pun turut mengadakan program pembacaan ayat suci Alquran rutin setiap Jumat disertai pengarahan-pengarahan.
Hal itu diharapkan dapat meredam hasrat para pelajar untuk tawuran yang kerap merugikan diri mereka sendiri dan mencoreng nama sekolah itu.
"Setiap Jumat kita adakan Yasinan, supaya menyejukkan kalbulah," ujar dia sambil gelengkan kepala setelah tahu siswanya kembali tawuran.
SMK Sasmita Jaya 2 kembali terlibat tawuran, kali ini dengan SMK 12 Tangerang dan SMA Averus Jakarta Selatan, Rabu (31/10/2018).
MKF (17) pelajar kelas XII jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) pun harus meregang nyawa akibat tawuran tersebut.
