Lion Air JT610 Jatuh
Pergi Mendadak dan Hanya Bawa 2 Kaus ke Pangkalpinang, Sepatu Bot Paul Ferdinand Ditemukan Hancur
Pergi mendadak dan hanya bawa 2 kaus ke Pangkalpinang, sepatu bot Paul Ferdiand korban Lion Air PK-LQP ditemukan hancur.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Erik Sinaga
Kelakuan Ferdinand yang mengirim video itu pun dianggap aneh oleh anggota keluarga yang ada di rumah.
"Tumben-tumbenan tuh rekaman dia, tumben-tumbenan kirim rekaman dari ruang tunggu sampai lihatin pesawatnya. Dia rekaman kirim ke WA (Whatsapp) kita. Kita sudah mau ke pesawat dizoom-zoom itu pesawat," kata Erni.
"Rekaman itu yang enggak pernah (dikirim), paling cuma foto, foto doang di bandara duduk sudah. Ini kok tumben-tumbenan rekaman," lanjutnya.
Hal aneh yang tidak biasa dilakukan oleh Ferdinand itu pun ternyata tidak menjadi firasat bagi keluarga akan terjadinya kecelakaan pesawat yang menimpa Ferdinand.
• Situasi Sempat Panik, Begini Detik-detik Pengangkatan Black Box Lion Air PK-LQP
• Lion Air PK-LQP Jatuh, Pilot Senior Lion Group Analogikan dengan Ponsel Ngehang
• KR Baruna Jaya I Jadi Kapal Andalan Cari Black Box Lion Air PK-LQP, Intip Keunggulannnya
4. Kakak ipar khawatir
Kakak ipar Ferdinand, Ningsih mengaku pertama kali khawatir dengan keberadaan adik iparnya tersebut.
Pasalnya, Ningsih telah mengirimkan pesan Whatsapp untuk menanyakan kabar namun tak kunjung dibalas.
Menurut Erni, jika dihitung dari jam keberangkatan pesawat dari Cengkareng, seharusnya Ferdinand sudah mendarat di Bandara Udara Depati Amir, Bangka Belitung.
Meski demikian, selang dua jam dari waktu keberangkatan, pesan WhatsApp yang dikirim oleh Ningsih hanya centang satu, berati tanda belum terkirim ke penerima pesan.
"Biasanya kalau sudah sampai langsung kabarin 'saya sudah sampai', 'saya sudah di hotel' di WA (Whatsapp) centangnya cuma satu kok enggak dibalas. Kalau ke Bangka belitung kan paling cuma satu jam lebih ya. Kita tunggu tiga jam belum ada kabar, HPnya lowbat mungkin," tutur Erni.
5. Tangis istri pecah
Kekhawatiran yang dirasakan kakak ipar Ferdinand, Ningsih itu coba ditepisnya dengan berpikiran positif.
Pikiran positif itu pun coba ditularkan oleh Erni untuk tetap memberikan rasa tenang kepada adiknya, Ningsih.
Namun di saat yang bersamaan, Ningsih sedang menyaksikan langsung tayangan berita terkaitt jatuhmya pesawat Lion Air JT610.
Bukannya tenang, Ningsih justur bertambah gusar memikirkan kabar dari suaminya yang diketahui sedang dalam perjalanan ke Pangkalpinang dengan maskapai yang sama.