Lion Air JT610 Jatuh
Kisah Pilu Korban Lion Air PK-LQP Berencana Menikah Tahun Depan: Cerita Calon Istri dan Doa Keluarga
Korban pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di Tanjung Karawang ternyata akan menikah tahun depan. Ini kisah Rohmanir Pandi Sagala dan Fauzan Azima.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, KARANG TENGAH - Rohmanir Pandi Sagala (23), korban pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang ternyata akan menikah tahun depan.
Jenazah Rohmanir tiba di rumah duka di Pondok Bahar Permai Blok A1 RT02 RW07, Karang Tengah, Kota Tangerang sekira pukul 20.00 WIB.
"Rencana akan menikah bulan Maret 2019. Pas bulan Agustus 2018 keponakan saya sudah tunangan sama calon istrinya," ujar paman korban Amanuddin Pohan di rumah duka, Minggu (4/11/2018).
DIkutip dari TribunJakarta.com, calon Istri Rohmanir, Andini mengatakan dirinya sangat tidak menyangka atas nasib yang menimpa calon suaminya.
Sebab pasangan yang telah memadu kasih tersebut telah menentukan bulan yang baik untuk melangsungkan pernikahan mereka.
"Kami sudah menentukan akan menikah pada Maret 2019. Tapi, Tuhan berkehendak lain. Tak ada perasaan yang janggal saat Rohmanir berangkat ke Pangkalpinang," ujar Andini sambil menahan tangisnya.
Para tetangga dan kerabat koban pun masih menyerukan bacaan tahlil untuk mendoakan mendiang Rohmanir.
Bahkan, tiap menitnya tetangga terus membanjiri rumah duka Rohmanir yang turut berbelasungkawa atas musibah yang dialami orang tua dan keluarga.

Diketahui, Rohmanir Pandi Sagala (23) satu dari korban pesawat Lion Air PK-LQP berhasil diidentifikasi oleh tim DVI Mabes Polri.
Dari pantauan TribunJakarta.com, puluhan warga dari tetangga hingga keluarga Rohmanir sudah memadati rumah duka di di Pondok Bahar Permai A-1/6 RT02/07, Karang Tengah, Kota Tangerang.
Isak tangis keluarga dan kerabat pun tidak terbendung lagi sejak jenazah Rohmanir tiba di rumah duka diantarkan ambulans sekira pukul 20.00 WIB.
Para tetangga dan kerabat koban pun segera menyerukan bacaan tahlil dan bacaan menurut agama Islam sesaat jenazah korban tiba dan dimasukan kedalam rumah.
Bahkan, tiap menitnya tetangga terus membanjiri rumah duka Rohmanir yang turut berbelasungkawa atas musibah yang dialami orang tua dan keluarga.
Paman korban Amanuddin Pohan mengatakan, keponakannya berhasil terindentifikasi melalui sidik jari oleh tim DVI Mabes Polri.
Jenazah keponakannya pun, lanjut Amanuddin akan disemayamkan besok, Senin (5/11/2018).
"Sesudah dapat data yang cocok, akhirnya keponakan saya langsung menuju rumah duka. Rencana akan dimakamkan besok di TPU Selapajang," jelas Amanuddin di rumah duka, Minggu (4/11/2018).
Amanuddin melanjutkan, keponakan kesayangannya tersebut ikut menjadi korban pesawat Lion untuk menghadiri kunjungan dinas menuju Pangkalpinang.
"Keponakan saya berangkat dinas ke Pangkalpinang. Tapi saya kurang paham persis dia bekerja dimana dan sebagai apa," jelas dia.
Korban Fauzan Azima
Kisah yang sama dialami keluarga korban Lion Air OK-LQP, Fauzan Azima.
Dikutip dari Kompas.com, ratusan pelayat di Jorong Balaimansiro, Nagari Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat melepas kepergian Fauzan Azima, Minggu (4/11/2018).

Sedari pagi, warga Jorong Balaimansiro bersama keluarga dan pemerintah terkait baik itu Bupati Limapuluh Kota, Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ketua DPRD Limapuluh Kota serta jajaran TNI-Polri telah telah menunggu datangnya peti jenazah Fauzan.
Peti jenazah Fauzan akhirnya sampai sekitar pukul 07.35 WIB di Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Barulah sekitar pukul 10.30 WIB jenazah sampai di kampung halaman.
Suasana haru semakin menjadi ketika mobil ambulans memasuki perkampungan. Fauzan, memang sudah lama tidak pulang, semua menanti kepulangannya.
Tak banyak kata, usai disemayamkan di hadapan rumah kediaman keluarga, jenazah Fauzan langsung dibawa ke masjid untuk dishalatkan.
Tak jauh dari rumah, jenazah Fauzan dihantarkan ke liang lihat.
Di pemakaman keluarga ini, jenazah Fauzam disemayamkan disamping kuburan neneknya.
Paman korban, Hamdi mengatakan, sejak bekerja di Jakarta Fauzan jarang pulang kampung. Terakhir kali pulang saat lebaran Idul Fitri 2016 lalu.
"Almarhum berencana menikah Januari mendatang.Tapi, Allah berkehendak lain. Kami pun pasrah,” ucap Hamdi.
Pria berusia 25 tahun ini dikenal jujur dalam bekerja. Pihak perusahaan tempat ia bekerja pun turut memberikan penghormatan terakhir.
Tak hanya itu, perwakilan dari Lion Air juga hadir menunjukkan bela sungkawanya dan meninggalkan uang duka bagi keluarga.
Tabur Bunga
Esok, Selasa 6 November 2018, keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP direncanakan mengikuti acara tabur bunga di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Kolonel Laut (P) Bambang Trijanto Liaison Officer Satgas Laut Unsur TNI AL menuturkan, rencananya para keluarga korban akan diberangkatkan dari Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).

Ia juga menuturkan, ada dua kapal yang disediakan untuk mengangkut para keluarga korban, yaitu KRI Banda Aceh dan KRI Banjarmasin.
"Direncanakan berangkat esok pagi dari Kolinlamil, menggunakan KRI Banda Aceh dan KRI Banjarmasin" ucap Bambang di Jakarta International Container Terminal (JICT) II Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta Utara, Senin (5/11/2018).
• Yulianti Histeris Lalu Pingsan saat Pemakaman Pramugari Lion Air PK-LQP, 8 Kali Ikut Penerbangan
• Sepasang Roda Pesawat Lion Air PK-LQP Tiba di JICT II, Begini Kondisinya
• Besok, Keluarga Korban Akan Ikuti Acara Tabur Bunga di Lokasi Jatuhnya Lion Air PK-LQP
Lanjut Bambang, diperkirakan ada 750 orang yang terdiri dari pihak keluarga korban, tim sar gabungan, petugas Lion Air, serta instansi yang anggotanya menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP untuk mengikuti acara tabur bunga tersebut.
"Ada 750 orang yang direncanakan hadir ya, terdiri dari anggota keluarga korban, tim sar gabungan, serta instansi yang anggotanya menjadi korban," ujar Bambang pada awak media. (TribunJakarta.com/Kompas.com)