Pilpres 2019
Polemik Tampang Boyolali, Hasto Sebut Prabowo Terlalu Lama di Luar Negeri hingga Blunder Politik
"Apa yang disampaikan Pak Prabowo hanya pas dalam budaya barat. Mungkin karena Pak Prabowo lama hidup di luar negeri," kata Hasto.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
“Kalau dilihat dari pergaulan yang biasa-biasa saja, tapi kalau di tahun politik semuanya bisa dipolitisasi,” katanya.

Blunder politik
Ketua pusat studi politik dan keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran Bandung, Muradi memperkirakan blunder "tampang Boyolali" oleh Calon Presiden Prabowo Subianto akan berdampak pada berkurangnya dukungan pemilih kepada paslon nomor urut 02 di Pilpres 2019.
Karena Muradi menilai, pidato Ketua Umum Gerindra tersebut telah melukai setidaknya 900-an ribu warga Boyolali, di Jawa Tengah.
Belum lagi ditambah warga Boyolali perantau yang jumlahnya bisa menjadi satu jutaan.
"Apa yang dinyatakan oleh Prabowo dalam pidatonya telah melukai 900-an orang Boyolali dan keturunannya dengan ejekan bernada merendahkan, jika digabungkan dengan warga Boyolali yang merantau bisa saja mendekati angka 1 juta orang Boyolali," ujar Muradi kepada Tribunnews.com, Selasa (6/11/2018).
Jumlah itu menurut Muradi, signifikan untuk diraup sebagai pemilih.
• Ibaratkan Jadi Pengacara Koruptor, Ismail Yusanto Sebut Belum Tentu Yusril Mendukung Jokowi-Maruf
"Apakah akan mengurangi jumlah pemilih ke Prabowo, saya kira hal tersebut dimungkinkan sekali dan itu menjadi bagian blunder politik yang seharusnya tidak perlu," jelas Muradi.
Lebih lanjut Muradi menilai, permintaan maaf saja tidak akan cukup mengobati perasaan termarjinalkan dan dianggap bukan siapa-siapa sebagaimana yang dilakukan oleh Prabowo Subianto.
Oleh karena itu, baik bagi Prabowo untuk mencoba mengurangi blunder politik dan mencoba membuka ruang bagi upaya mencari dukungan baru dari yang lain.
Diantaranya, dia mencontohkan, menawarkan program alternatif baru yang meyakinkan pemilih lebih baik dari petahana Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin.
"Jika tidak, saya ragu langkah apapun tidak akan mengubah persepsi publik jika pola kampnye dan pendekatan yang dilakukan sama dengan blunder-blunder politik sebelumnya," papar Muradi.
Pidato calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang mengucapkan " tampang Boyolali" berbuntut panjang.
Belasan ribu warga Boyolali yang mengatasnamakan Forum Boyolali Bermartabat berkumpul di Balai Sidang Mahesa Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (4/11/2018).
Mereka memprotes pernyataan yang disampaikan Prabowo dalam pidatonya karena dianggap telah merendahkan martabat warga Boyolali.