Lion Air JT610 Jatuh
VIDEO Seorang Istri Korban Histeris: Bukan di sini Tempatnya Harus Kau Kujemput
Sedihnya seorang istri menghadapi fakta berangkat ke Tanjung Karawang untuk menaburkan bunga di tempat jatuhnya pesawat yang ditumpangi suaminya.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG KARAWANG - Seorang wanita keluarga korban menangis histeris saat prosesi tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP di perairan Tanjung Karawang, Selasa (6/11/2018) siang.
Selepas menabur bunga di buritan KRI Banjarmasin yang membawa keluarga korban, wanita itu tampak menangis tersedu-sedu sambil bertumpu pada pagar.
Ia terlihat menaburkan bunga bersama dua anggota keluarga lainnya, didampingi seorang pendamping dari Lion Air.
Di sela tangisannya, wanita itu meluapkan emosinya dengan meneriakkan ucapan-ucapan yang terdengar menyedihkan.
"Kau masih punya hutang sama aku. Kau masih punya hutang membesarkan anak-anakmu," ujar wanita yang menurut pendampingnya, bernama Dewi.
Suami Dewi, Rudi Lumbantoruan menjadi korban dalam kecalakaan pesawat nomor penerbangan JT610 itu.
Wanita itu sepertinya tak rela suaminya harus meninggal dalam kecelakaan pesawat yang menewaskan 189 penumpang.
Dia mengujarkan kata-kata seakan bermakna ketidaksanggupannya membesarkan anak seorang diri tanpa suaminya.
"Gimana caranya aku sanggup mewujudkan harapanmu, cita-citamu sama anak-anakmu," ujar dia.
Tangisan wanita itu meledak saat dirinya mengujarkan sesuatu.
Ia mengaku sudah menunggu suaminya yang bakal tiba di Pangkalpinang selepas pesawat Lion Air jurusan Jakarta-Pangkalpinang mendarat pada Senin (28/10/2018).
Sedihnya, wanita itu harus menghadapi fakta berangkat ke Tanjung Karawang untuk menaburkan bunga di tempat jatuhnya pesawat yang ditumpangi suaminya.
"Kau yang jarang pulang. Kau bilang, 'jemput aku nanti di Pangkalpinang.' Aku bilang, 'tapi harus ke sini (Tanjung Karawang) kau kujemput. Bukan ke sini tempatnya kau kujemput," tangisan wanita itu semakin menjadi-jadi.