Fenomena Remaja Mabuk Air Rebusan Pembalut: Pengganti Narkoba, Merebak di Jateng dan Sekitar Jakarta
Badan Narkotika Nasional (BNN) memberikan perhatian khusus pada fenomena remaja tanggung yang menggunakan air rebusan pembalut.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM - Badan Narkotika Nasional (BNN) memberikan perhatian khusus pada fenomena remaja tanggung yang menggunakan air rebusan pembalut.
BNN menyoroti fenomena ini lantaran diduga ada bahan psikoaktif yang terkandung di dalam pembalut tersebut.
"Masih terus kami dalami, menurut mereka (pamakai) pembalut wanita mengandung bahan-bahan psikoaktif," kata Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari.
Arman mengungkapkan kasus serupa juga ditemui di sekitar Jakarta, seperti di Bekasi dan Karawang.
"Kami memang menerima informasi itu tidak hanya di Jawa Tengah. Tapi di Jawa Barat dan sekitar Jakarta juga kami temukan," ucap Arman kepada awak media, Kamis (8/11/2018).

Ia menerangkan, biasanya kain pembalut tersebut direbus terlebih dahulu. Kemudian, air rebusannya diminum dan dipercaya memiliki khasiat seperti narkoba.
"Ada anak-anak muda kita yang menggunakan kain pembalut wanita yang direbus, kemudian airnya diminum untuk bahan pengganti narkoba," ujar dia.
Arman mengaku belum mengetahui bahan psikoaktif apa yang terkandung di dalam pembalut, sehingga diperlukan pengujian melalui tes laboratorium untuk mengetahuinya.
"Jenisnya belum diketahui, masih diperlukan pendalaman dan pemeriksaan laboratorium," ucap dia.
Bila terbukti memgandung zat psikoaktif, Arman menegaskan, tak akan segan melakukan tindakan sesuai aturan hukum.
Temuan BNN Jawa Tengah
Dinas Kesehatan Kota Semarang Jawa Tengah akan segera meneliti kandungan dari air rebusan pembalut itu.
Tim akan diterjunkan untuk meneliti sejauh mana dampak buruknya bagi tubuh manusia.
"Kalau di lapangan seperti itu ya perlu ada tindakan pencegahan," ucap Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Semarang Sarwoko Oetomo saat ditemui di sela kegiatan 'Pentingnya Deteksi Dini dan Pencegahan Prediabetes' di Novotel, Semarang, Rabu (7/11/2018).

Sarwoko mengaku telah mendengar kabar perilaku remaja yang mengkonsumsi air di luar kewajaran tersebut.