Warga Kompleks Bambu Apus Selalu Kebanjiran Ketika Turun Hujan, Sejak Ada Pembangunan Proyek Tol CSJ
Pembangunan jalan tol Cinere-Serpong Jaya (CSJ) mengakibatkan lima rumah yang tersisa di Jalan Oskar 2, Bambu Apus, Pamulang, banjir
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG - Pembangunan jalan tol Cinere-Serpong Jaya (CSJ) mengakibatkan lima rumah yang tersisa di Jalan Oskar 2, Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), selalu terendam banjir ketika hujan turun.
Harun Sohar, salah satu warga setempat yang hanya tersisa lima kepala keluarga itu, mengatakan, pembangunan tol sudah sejak satu tahun lalu.
"Banjir semenjak ada pengerjaan tol. Baru kali ini ada banjir besar," ujar Harun saat ditemui TribunJakarta.com di kediamannya, Rabu (7/11/2018).
Pantauan TribunJakarta.com, Harun dan empat kepala keluarga lainnya terisolir dari wilayah perumahan dan perkampungan lain.
Rumah Harun dan yang lainnya langsung beririsan dengan proyek pembangunan tol, sedangkan bagian belakang rumah mereka tebing.
Lima rumah dan satu masjid di kawasan itu tidak termasuk dalam gusuran proyek tol CSJ itu. Warga setempat menamakan kawasan lima rumah itu sebagai Kompleks Bambu Apus.
Harun menjelaskan hujan besar yang mengguyur beberapa hari lalu sampai masuk ke dalam rumah, dan masjid setempat.
"Sampai seperut orang dewasa lah kalau di jalannya," ujarnya.
Hari ini hujan juga turun cukup deras, namun tidak terlalu lama. Kompleks Bambu Apus pun kembali terrendam sampai sebetis orang dewasa.
Saat banjir besar beberapa hari lalu itu, warga sempat protes ke pihak pengembang, akhirnya salah seorang pekerja membuatkan parit untuk aliran air.
• Dampak Pembangunan Tol Cinere-Serpong Jaya, Lima Keluarga Terisolir
• Tak Kunjung Dilunasi, Delapan Keluarga di Pondok Cabe Dikepung Pembangunan Tol Cinere-Serpong
Akibat pembangunan tol itu memang merusak drainase yang ada. Kondisi saat ini, di sekitar lima rumah itu hanya terlihat gundukan tanah coklat yang berubah liat saat terkena hujan.
Terkait drainase dan akses jalan, warga sudah membicarakan dengan pihak pembebas lahan lima tahun lalu, namun sampai saat ini belum ada komunikasi lebih lanjut.
"Sama pembebas lahan, dulu lima tahun lalu," ujarnya.
Musim hujan yang sedang melanda membuat khawatir akan terus kebanjiran. Mereka berharap bisa ikut dalam pembebasan lahan tol agar tidak terisolir dan terus mennerus kebanjiran.